Soal Insiden Kiai Marzuki Mustamar di Surabaya, DPP FPI Buka Suara

Berita457 views

Inionline.id – Ketua DPP Advokat Persaudaraan Islam (FPI) Aziz Yanuar menyatakan FPI tak pernah menolak acara maulid nabi Muhammad SAW dan kehadiran mantan Ketua PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar untuk berceramah dalam sebuah acara Maulid Nabi di Surabaya pada Sabtu (28/9) lalu.

“Intinya tidak menolak maulid, bahkan sebenarnya tidak nolak Kiai Marzuki, tapi menolak narasi pecah belah dibahas dalam maulid,” kata Aziz, Senin (30/9).

Aziz pun mengatakan acara Maulid Nabi yang menghadirkan Marzuki Mustamar tersebut sudah berjalan dengan lancar dengan aman. Ia pun mengatakan tak ada gerakan apapun dari pihaknya terkait acara tersebut.

Aziz menjelaskan FPI sekadar menyampaikan keberatan atas narasi yang sering disampaikan oleh Marzuki yang dianggap memecah belah belakangan ini.

“Kita tolak narasi itu, karena narasi itu memecah belah umat dan provokatif, kecuali ranahnya diskusi dialog. Ini kan ranahnya monolog. Diskusi oke, ceramah oke, pecah belah no, persatuan yes,” kata dia.

Sebelumnya, beredar kabar sekelompok orang yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) menolak Marzuki Mustamar berceramah di acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Huda, Tenggumung, Surabaya, Sabtu (28/9).

Penolakan itu tertera dalam surat pernyataan sikap yang dilayangkan oleh DPW FPI Kota Surabaya Nomor 02/PS/DPW/ FPI-SURABAYA/ROBI’UL AWWAL 1446 H, yang ditandatangani Ketua Tanfidz Abdul Wahid Murtadho dan Sekretaris FPI Ahmad Yasin.

“Mendukung Ta’mir Masjid Al Huda Tenggumung Surabaya dalam mengadakan acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Menolak kehadiran KH Marzuki Mustamar sebagai penceramah dalam acara peringatan maulid tersebut demi menjaga keamanan kota Surabaya,” bunyi surat FPI tersebut.

Sekretaris FPI Surabaya Ahmad Yasin mengatakan alasan pihaknya menolak kehadiran Marzuki karena kerap menyentil isu yang meragukan nasab habaib dalam ceramahnya akhir-akhir ini.

“Karena memang Kiai Marzuki itu, terpapar, istilahnya sering nyenggol-nyenggol masalah nasab habaib,” kata Yasin.