Inionline.id – Kompleks Sekolah Dasar (SD) Inpres Pajjaiyang, SD Inpres Sudiang dan SDN Pajjaiyang di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, masih digembok ahli waris.
Imbasnya seribu siswa SD tersebut belum dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara normal.
“Hari Senin dibuka, tapi ternyata dilakukan lagi (gembok) sekolah,” kata Kadis Pendidikan Makassar, Muhyiddin, Senin (22/7).
Akibat penutupan sekolah tersebut, kata, Muhyiddin seribuan siswa yang terdapat di tiga sekolah dasar itu harus belajar online atau daring di rumah masing-masing.
“Seribu anak berdasarkan data dari kepala sekolah yang diberikan ke saya. Terpaksa saya kasih daring dulu, sambil menunggu,” ujarnya.
Muhyiddin mengaku Pemkot Makassar telah memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Namun pihak ahli waris tidak mau menerima solusi untuk menghadirkan sertifikat tanah yang ditempati kompleks sekolah dasar itu.
“Pihak mereka selalu bersikukuh jika tanah itu miliknya, tapi urus dulu sertifikatnya sambil berproses, nanti kita berhitung kalau terbit. Solusi dari pemkot silahkan urus sertifikatnya sebagai dasar untuk dilakukan ganti rugi,” katanya.
Muhyiddin mengatakan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda Makassar bersama pihak ahli waris untuk menyelesaikan permasalahan lahan di Kompleks SD Pajjaiyang.
“Kita sudah kasih opsi tapi mau. Makanya, harus dilakukan rapat koordinasi dulu, Insyaallah besok ada rapat koordinasi,” katanya.