Berikut ini 5 Fakta Peluncuran Starship Elon Musk, Bahan Hingga Riwayat Gagal

Iptek1557 views

Inionline.id – Starship SpaceX, roket raksasa milik miliarder Elon Musk, berhasil meluncur pada Kamis (6/6) dalam uji terbang keempatnya. Simak fakta-fakta wahana antariksa yang bakal membawa kembali manusia ke Bulan ini.

Peluncuran yang terjadi pada pukul 07.50 CDT atau 19.50 WIB ini disiarkan secara langsung di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dari Starbase di Boca Chica, Texas, AS, dan berhasil menarik jutaan pengguna.

Starship yang punya tinggi total 120 meter ini punya dua tahap; pesawat luar angkasa bagian atas dan pendorong roket yang dikenal sebagai Super Heavy di bawahnya.

Dari 33 mesin roket yang dimiliki, 32 di antaranya menyala saat peluncuran tersebut.

Dalam uji terbang keempatnya ini kapsul Starship akhirnya berhasil mencapai penyisipan orbital. Booster Super Heavy juga lepas landas di Teluk Meksiko setelah penerbangan selama tujuh menit 24 detik.

Perjalanan Starship berakhir dengan berhasil menyalakan tiga mesin Raptor tengahnya dan melakukan manuver flip dan pendaratan pertama sejak aksi sub-orbital-nya, diikuti dengan pendaratan halus wahana di Samudera Hindia dalam 1 jam 6 menit setelah peluncuran.

Untuk lebih jelasnya, berikut fakta-fakta Starship yang dirangkum dari berbagai sumber:

Berhasil usai gagal tiga kali

Starship berhasil melakukan pemisahan tahap panas lainnya, mematikan semua kecuali tiga mesin Raptor Super Heavy dan berhasil menyalakan mesin Raptor enam tahap kedua sebelum memisahkan kendaraan.

Setelah pemisahan, booster Super Heavy berhasil menyelesaikan manuver flip, untuk kemudian menuju zona splashdown atau pendaratan di air, serta membuang adaptor hot-stage.

Sebelum keberhasilan ini, Starship selalu gagal melakukan perjalanan penuh akibat berbagai sebab teknis hingga meledak. Yakni, pada 20 April 2023, 18 November 2023, 14 Naret 2024.

Pada uji coba penerbangan pertama dan kedua, Starship bertujuan untuk bisa mencapai kecepatan orbital (rotasi Bumi) pada 2023. Namun, keduanya berakhir dengan ledakan, dengan pesawat ruang angkasa dan boosternya terbakar bahkan sebelum mencapai lokasi pendaratan.

Pada uji terbang ketiga yang memakan waktu hampir satu jam pada Maret, pesawat setidaknya berhasil mencapai kecepatan mendekati yang dibutuhkan untuk menempatkan kendaraan di orbit, sebelum akhirnya hilang kontak.

Sempat terhambat

Uji terbang keempat Starship ini awalnya diperkirakan terjadi pada pukul 07.20 CT. Namun, tim merah SpaceX dikirim untuk memperbaiki masalah di darat yang menyebabkan penundaan peluncuran menjadi pukul 7.50 CDT.

Meluncur setelah Boeing

Uji terbang keempat ini dilakukan tepat sehari setelah pesaing SpaceX di bawah Program Kru Komersial NASA, Boeing, meluncurkan misi berawak pertama Starliner, yang membawa dua astronot veteran NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Misi Artemis NASA

ada 2021, NASA memilih pesawat ruang angkasa Starship untuk berperan dalam program Artemis yang mengembalikan manusia ke Bulan untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima dekade.

Starship akan menyelesaikan tahap terakhir misi berawak ke Bulan, membawa astronaut dari pesawat ruang angkasa di orbit Bulan dan mengangkut mereka ke permukaan.

Ketika melakukan perjalanan ke Bulan dalam misi Artemis,  Starship akan dibekali kendaraan pendukung terpisah yang mengangkut bahan bakar ke pesawat ruang angkasa.

Untuk mencapai Bulan, setidaknya SpaceX harus melakukan lebih dari selusin pengisian bahan bakar.

Bahan stainless steel

Alih-alih memakai metal ringan namun alot, Elon Musk menerapkan stainless steel , yang biasa dipakai di peralatan kedokteran hingga alat makan, pada body Starship.

“Perlu dicatat bahwa kapal akan gagal masuk kembali jika terbuat dari aluminium atau serat karbon, karena tidak tahan panas,” kicau Musk di X.

“Kami beralih ke pelindung panas kaca yang pasif (kebanyakan) daripada baja yang didinginkan secara aktif, karena baja yang didinginkan secara aktif lebih berat, setidaknya menurut perhitungan awal.”