Inionline.id – Bantuan langsung tunai (BLT) El Nino Rp400 ribu akhirnya dicairkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bantuan tersebut dibagikan kepada warga Pekalongan, Jawa Tengah. Uang tunas itu diserahkan secara simbolis di Kantor Pos Pekalongan, dalam rangkaian kunjungan kerja Jokowi ke Jawa Tengah pada Rabu (13/12) kemarin.
“Karena panasnya panjang, sehingga harga kebutuhan pokok ada yang naik, utamanya beras, itu ditutup dengan ini (BLT El Nino),” ucap Jokowi saat membagikan BLT, dikutip dari laman Sekretariat Presiden.
Jokowi menegaskan uang tunai Rp400 ribu itu harus dimanfaatkan dengan benar. Ia mewanti-wanti warga Pekalongan agar duit BLT dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari, termasuk memenuhi kebutuhan gizi.
“Mau dipakai untuk apa? Yang paling penting untuk gizi anak, gizi keluarga,” pesannya kepada para keluarga penerima manfaat (KPM).
BLT El Nino Rp400 ribu itu akan kembali dibagikan secara simbolis oleh Jokowi di Jawa Timur. Ini merupakan hari keduanya bersafari di Pulau Jawa.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Jawa Timur kali ini didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
“Kepala Negara (Jokowi) diagendakan mengunjungi SMK di Kota Malang untuk mengecek kegiatan pembelajaran dan infrastruktur sekolah.
Selain itu, Presiden juga akan membagikan BLT El Nino di Kantor Pos Malang serta bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat di Gudang Bulog Gadang,” tulis keterangan resmi Sekretariat Presiden hari ini.
Sebelumnya, Jokowi meminta warga sabar menanti BLT El Nino. Pesan ini disampaikan saat ia memberikan bansos beras 10 kg kepada sejumlah warga di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kala itu, Jokowi mengaku ada beberapa hal yang masih harus diselesaikan. Salah satu kendalanya adalah data rekening penerima yang diklaim belum semua masyarakat memiliki dan terdaftar.
“Ini yang ada di sini sudah terima BLT El Nino belum, Rp400 ribu? Belum? Tunggu saja, bulan ini (Desember 2023) akan diterima,” ucapnya, Selasa (5/12), sebelum akhirnya menunaikan janji tersebut.
BLT El Nino memang sudah dinanti sejak November 2023 lalu. Namun, Kementerian Sosial selaku kementerian yang memimpin program ini tak transparan memberikan informasi terkait progres penyaluran BLT.
Di lain sisi, Menteri Sosial Tri Rismaharini malah kebingungan dengan data penerima BLT El Nino. Ia menyebut ada dua versi KPM, yakni 18,8 juta dan 21 juta.
“Kemarin memang keputusannya, saya tidak tahu angka 18,8 juta (KPM) itu dari mana,” ucap Risma dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (7/11).
“Kami lagi mengajukan anggaran, kalau yang penerima program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non-tunai (BPNT), kemudian yang double tumpang tindih totalnya itu 21 juta ratus ribu sekian KPM. Nah, sisanya lagi coba kita sampaikan,” sambungnya.
Padahal, Menteri Keuangan Sri Mulyani selalu menegaskan data 18,8 juta KPM itu diambil dari Kementerian Sosial. Oleh karena itu, pemerintah tidak perlu lagi mengumpulkan data penerima baru.
Wanita yang akrab disapa Ani itu merinci pihaknya menambahkan anggaran Rp7,52 triliun agar Kemensos bisa mengeksekusi program ini.