Pamer ‘Taklukkan’ Ka’bah, Heboh Non-Muslim Masuk Mekkah

Internasional1057 views

Inionline.id – Seorang non-Muslim membuat geger jagat maya setelah memamerkan foto dirinya berada di Mekkah, Arab Saudi, hingga memasuki Masjidil Haram dan mendekati ka’bah.

Foto itu dibagikan akun Instagram @hethatovercome. Dalam unggahan tersebut, pria itu tampak mengenakan kain ihram, pakaian khusus pria ketika melaksanakan haji atau umrah.

Yang mengejutkan, pria itu mengaku sebagai bukan penganut agama Islam. Dia pun menyombongkan diri karena telah berhasil memasuki Mekkah, yang selama ini hanya boleh dimasuki umat Muslim.

“Mereka terus memberi tahu saya bahwa saya tidak akan bisa pergi karena saya bukan ‘Muslim’ tapi saya bisa pergi dan menaklukkannya. Kristus adalah Raja,” tulis akun tersebut.

Unggahan itu pun langsung dibanjiri beragam komentar. Sebagian besar menyayangkan tindakan pria tersebut karena melanggar aturan di Mekkah. Namun sebagian lagi merasa bahwa sang pria justru ‘ditaklukkan’ oleh Islam karena dia harus melewati berbagai proses dan cara untuk bisa masuk ke Mekkah.

Mekkah dan Madinah sendiri merupakan kawasan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi hanya untuk Muslim. Hal itu demi menjaga spiritualitas ibadah dan keamanan bagi umat Muslim yang mengunjungi kota tersebut.

Jika Mekkah dan Madinah menjadi area bebas masuk, dikhawatirkan terjadi kemacetan dan mengganggu kesungguhan dalam beribadah atau bahkan ibadah haji atau umrah itu sendiri.

Demi mengantisipasi hal itu, otoritas Saudi memasang tanda peringatan larangan umat non-Muslim masuk berbunyi “Muslim Only” dari jarak 15 kilometer sebelum pintu gerbang Mekkah dan Madinah.

Kedutaan negara asing di Saudi juga selalu mewanti-wanti warga negaranya yang non-Muslim dan berencana berkunjung agar menghindari dua kota suci itu.

Jika warga non-Muslim memaksa masuk maka akan berhadapan dengan petugas, dan tentu saja hukum.

Bagi umat non-Muslim yang kedapatan menerobos masuk Mekkah dan Madinah, mereka akan diamankan pihak berwenang dan diinterogasi.

Beberapa kasus bahkan masuk ke pengadilan hingga hakim memutuskan vonis hukuman berdasarkan hasil investigasi motif para penyusup.

Life in Saudi Arabia melaporkan jika para penyusup itu terbukti berkaitan dengan organisasi teroris, ganjaran yang akan dikenakan yakni hukuman mati. Eksekusi mati merupakan tingkat hukuman paling maksimal di Arab Saudi yang masih menerapkan hukum Islam dengan kuat.

Sementara itu, untuk hukuman yang terbilang ringan adalah deportasi sampai larangan seumur hidup memasuki Arab Saudi, demikian dikutip Vox.