Ancaman KKB Papua Tembak Pilot Susi Air, Selandia Baru Buka Suara

Headline, Nasional857 views

Inionline.id – Video terbaru pilot Susi Air direspons Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, yang masih berada dalam penyanderaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Dalam video terbaru yang dirilis Jumat (26/5), Mehrtens menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.

“Jika itu (negosiasi) tidak terjadi dalam waktu dua bulan, mereka mengatakan akan menembak saya,” kata Mehrtens dalam video, seperti dilansir Reuters.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kemlu Selandia Baru kembali menegaskan keselamatan Mehrtens tetap menjadi prioritas utama.

“Kami mengetahui foto dan video yang beredar, tetapi tidak memiliki komentar lebih lanjut. Keselamatan Mehrtens adalah prioritas utama kami,” kata pernyataan jubir Kemlu Selandia Baru, Sabtu (27/5).

Lebih lanjut pihak Selandia Baru juga menyatakan akan melakukan segala upaya untuk mendapatkan solusi damai dan pembebasan yang aman bagi Mehrtens.

“Termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru,” ungkapnya.

Dalam video terbarunya setelah tiga bulan disandera, Mehrtens tampak kurus sambil memegang bendera Bintang Kejora. Ia dikelilingi para anggota KKB yang mengacungkan senapan.

Sementara itu dalam video terpisah, Rumianus Wandikbo dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, dan negara-negara Barat untuk memulai pembicaraan dengan Indonesia dan separatis.

“Kami tidak meminta uang. Kami benar-benar menuntut hak kami untuk kedaulatan,” kata Rumianus.

Terhitung tiga bulan sejak penyanderaan, operasi penyelamatan Mehrtens kini mulai dipusatkan di Kabupaten Nduga, Papua, setelah sebelumnya sampai ke Kabupaten Lanny Jaya.

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan medan di Nduga cukup sulit, meski begitu pihaknya tetap berupaya menemukan dan membebaskan sang pilot Susi Air.

Kementerian Luar Negeri RI sejauh ini belum memberikan komentar terkait ancaman penembakan Mehrtens dan permintaan KKB ini.