400.000 Tahun Lalu Mars Disebut Pernah Bersalju

Iptek457 views

Inionline.id – Penelitian terhadap Mars telah digencarkan sejak beberapa dekade silam, yang berhasil menghadirkan banyak studi tentang rahasia planet merah tersebut termasuk fakta bahwa Mars memiliki air.

Meskipun telah diketahui selama bertahun-tahun lalu bahwa Mars memiliki sungai dan genangan air, namun hal itu diyakini bahwa air cair terakhir yang dimiliki Mars telah mengering sekitar tiga miliar tahun yang lalu.

Namun, berkat bantuan Zhurong, robot asal China yang berhasil mendarat di Mars, terungkap fakta baru bahwa air di Mars mungkin saja baru mengering belum lama ini.

Zhurong berhasil mendarat di Mars sejak 2021 lalu, tepatnya di wilayah bukit pasir berangin yang tertutup kerak tipis. Elemen dalam kerak tipis inilah yang diteliti oleh para ilmuwan hingga membawa mereka pada hasil akhir mengenai keberadaan air yang masih baru.

Dari data yang dikumpulkan pada wilayah tersebut, tampaknya air yang dimiliki planet merah Mars baru saja mencair sekitar 400.000 tahun yang lalu, tidak selama prediksi sebelumnya.

Dilansir dariĀ Greek Reporter, Selasa (9/5), peneliti berhasil mengungkap kehadiran air di bukit pasir tempat Zhurong mendarat mengandung sulfat, silika, oksida besi, dan klorida. Zat-zat ini membuat ilmuwan yakin bahwa air yang ada disana berasal dari musim dingin.

Para peneliti mengungkapkan bahwa mungkin saja air di wilayah tersebut berasal dari salju yang telah mencair.

Ketika Mars mengalami suhu turun di bawah titik beku, uap air akan mengembun sebagai embun beku atau bisa juga dikatakan sebagai salju di bukit pasir. Kemudian, embun beku atau salju tersebut akan mencair dan membuat air asin. Selanjutnya air asin akan menguap, dan garam akan membentuk kerak.

Meskipun tidak ada air es yang benar-benar berhasil terdeteksi oleh Zhurong, penelitian masih terus dilanjutkan dengan upaya mengisi kembali uap di atmosfer untuk membantu membentuk embun beku atau salju di garis lintang rendah tempat Zhurong mendarat.