Presiden Jokowi: Sikapi Lonjakan Kasus Covid-19 Tak Perlu Berlebihan

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersikap bijak atas kasus Covid-19 yang tengah mengalami peningkatan.

Dalam keterangan resmi di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (19/4), Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak perlu menyikapi secara berlebihan.

“Bapak, ibu dan saudara-saudara yang saya hormati. Saat ini penyebaran Covid-19 mulai agak meningkat. Namun, kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan,” kata Jokowi.

Dalam pernyataan tersebut, Jokowi meminta masyarakat agar tidak lengah atas anjuran pemberian vaksinasi hingga booster kedua.

“Jangan merasa aman, kemudian tidak melengkapi vaksinasi yang sudah dianjurkan oleh pemerintah,” kata Jokowi.

“Saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi. Baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi memberi anjuran penggunaan masker kembali. Penggunaan masker dianjurkan teruntuk masyarakat yang memiliki komorbid, keluhan demam atau flu, maupun ketika berinteraksi dengan lanjut usia.

“Saya minta bagi mereka yang merasa flu atau demam agar menggunakan masker,” kata Jokowi dengan gesture memakai masker di muka.

“Demikian juga yang memiliki komorbid, gunakanlah masker. Dan jika bertemu dengan lansia juga sebaiknya menggunakan masker,” imbuh Jokowi.

Pernyataan Jokowi disampaikan usai perkembangan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia yang kembali menunjukkan tren peningkatan kasus.

Per Selasa (18/4), kasus harian Covid-19 bertambah hingga 1.343 kasus. Tambahan kasus harian tersebut membuat jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.759.153 pasien.

Dari total kasus positif itu, ribuan pasien juga telah dinyatakan sembuh. Pasien yang pulih dari infeksi virus corona bertambah 580 pasien. Total kasus sembuh berada di angka 6.588.597 pasien.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya telah melaporkan jumlah kumulatif kasus virus corona (Covid-19) subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus di Indonesia bertambah menjadi tujuh kasus.

“Hari ini kasus baru Arcturus ini menjadi tujuh orang. Semula kan dua ya. Dua yang kemarin itu satu ada riwayat perjalanan luar negeri, dari India. Satunya lokal,” jelas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers di gedung Kemenkes, Senin (17/4).

Menurut Syahril, saat ini ada 29 negara yang melaporkan kenaikan kasus Covid-19 diduga akibat varian Arcturus.

Sementara itu, dalam kurun waktu satu minggu terakhir Indonesia turut mengalami kenaikan kasus hingga menembus angka 1000 kasus.

Namun, angka kematian di Indonesia masih belum melebihi ambang batas yang disyaratkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1/100.000 penduduk. “Kemudian yang dirawat juga belum di atas 5/100.000 penduduk,” imbuhnya.