Langgar Batas Laut Korsel Lepas Tembakan ke Kapal Korut

Internasional057 views

Inionline.id – Militer Korea Selatan melepaskan tembakan ke arah kapal Korea Utara yang dianggap melintasi perbatasan laut mereka pada Sabtu (15/4).

Peristiwa tersebut terjadi sehari setelah insiden yang terjadi di tengah ketegangan terbaru soal uji coba rudal Korea Utara.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan dan menyiarkan peringatan untuk mengusir kapal patroli Korea Utara.

Kapal patroli Korea Utara tersebut dianggap melanggar Garis Batas Utara (NLL) yang merupakan batas laut de facto kedua negara, pada pukul 11 siang. Sabtu (15/4).

“Militer kami secara tegas mempertahankan posisi pertempuran sembari memantau pergerakan musuh sebagai persiapan untuk potensi provokasi terkait pelanggaran NLL oleh kapal patroli Korea Utara,” kata JCS dalam pernyataan, Minggu (16/4).

Selama operasi itu, sebuah kapal Korea Selatan melakukan “kontak kecil” dengan kapal penangkap ikan asal China di dekatnya.

Kontak tersebut terjadi karena jarak pandang yang buruk. Namun JCS menyebut tidak ada masalah keselamatan serius, hanya luka ringan di petugas Korea Selatan.

Kedatangan kapal Korea Utara ini terjadi di tengah ketegangan yang tengah meningkat selama beberapa pekan terakhir di kawasan tersebut seiring kegiatan militer negara itu.

Korea Utara baru-baru ini menguji coba rudal balistik antarbenua berbahan dasar padat pada Jumat (14/4). Para ahli menilai tindakan itu akan disusul dengan peluncuran rudal dengan sedikit peringatan.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memimpin langsung uji coba rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) baru tersebut.

“Itu akan membuat musuh merasakan krisis keamanan yang lebih nyata, dan terus menyerang mereka dengan kegelisahan dan horor yang ekstrem,” ujar Kim berdasarkan laporan KCNA yang dikutip Reuters, Jumat (14/4).

Diberitakan Reuters, Pyongyang telah mengeluh soal NLL sejak dekade ’90-an. NLL yang dibuat pada akhir Perang Korea 1950-1953 tersebut, kata Pyongyang, harusnya dibuat berada jauh di bagian Selatan.

Pada Oktober lalu, kedua Korea saling menembakkan tembakan peringatan di perairan Barat, menuding satu sama lain melanggar perbatasan laut di wilayah yang sering terjadi kontroversi itu.