Kemenkes Memperbarui Regimen Vaksin Booster di Indonesia

Headline, Nasional657 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbarui regimen pemberian vaksin virus corona (Covid-19) dosis lanjutan atau booster di Indonesia.

Vaksin buatan dalam negeri IndoVac dapat digunakan sebagai booster dari vaksin primer Pfizer lantaran stok Pfizer juga mulai menipis di daerah, terutama di DKI Jakarta yang dilaporkan habis.

Selain itu, vaksin buatan dalam negeri lainnya, Inavac juga dapat digunakan sebagai booster Sinovac.

Ketetapan itu diatur dalam Surat Edaran Nomor IM/02.04/2034/2023 yang diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 26 April 2023.

“Vaksin yang digunakan untuk dosis lanjutan atau booster disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expiry date terdekat,” kata Maxi dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (26/4).

Maxi menjelaskan pemberian booster dilakukan melalui dua skema, yakni heterolog (berbeda dengan jenis vaksin lengkap sebelumnya) maupun homolog (jenis vaksin dosis satu hingga ketiga sama).

Ia juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi primer di daerah terus digenjot.

“Vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar dapat mencapai target,” ujarnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut merupakan regimen vaksin booster di Indonesia dari tujuh jenis vaksin primer yang telah digunakan masyarakat, sebagaimana berikut:

Sinovac
– Booster menggunakan vaksin Sinovac dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
– Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
– Booster menggunakan vaksin Moderna dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin Inavac dosis penuh (0.5 ml)

AstraZeneca
– Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
– Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
– Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)

Pfizer
– Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
– Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
– Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)

Moderna
– Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
– Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)

Janssen (J&J)
– Booster menggunakan vaksin Janssen dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
– Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)

Sinopharm
– Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
– Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)

Covovax
– Booster menggunakan vaksin Covovax dosis penuh (0,5 ml)