Inionline.id – Usai makan, bisa terjadi berbagai respons yang berbeda pada seseorang. Respons ini bisa saja berupa rasa lapar, kenyang, mengantuk, mulas, atau bahkan mual.
Rasa mual mungkin muncul dan terjadi setelah kita makan. Terdapat sejumlah penyebab yang bisa membuat munculnya rasa mual tersebut.
Terdapat banyak hal yang bisa menjadi penyebab munculnya rasa mual setelah makan ini. Hal ini bisa disebabkan baik karena kondisi kesehatan seseorang maupun karena makanan yang dikonsumsi.
Mengetahui gejala lain yang menyertai rasa mual ini bisa sangat membantu dalam mengenali masalah apa yang sesungguhnya kamu alami. Mengidentifikasi masalah yang kamu alami bisa sangat membantu dokter dalam menentukan penanganan yang tepat bagimu.
Identifikasi yang tepat juga bisa membantu menghindari hal-hal yang menjadi pemicu masalah mual ini. Dilansir dari Healthline, berikut sejumlah hal yang bisa menjadi pemicu munculnya rasa mual setelah makan.
Alergi, Intoleransi, dan Keracunan Makanan
1. Alergi dan Intoleransi Makanan
Jika seseorang memiliki alergi makanan, maka salah satu respons ketika mengonsumsi makanan yang menjadi penyebabnya adalah munculnya rasa mual. Kondisi alergi makanan ini bahkan bisa menjadi cukup parah bahkan membahayakan nyawa.
Sementara itu, intoleransi makanan tidaklah seberbahaya alergi makanan, walau begitu bisa tetap tidak nyaman. Kondisi ini bisa disertai gejala seperti mual, diare, kembung, serta gejala lainnya.
2. Keracunan Makanan
Keracunan makanan bisa terjadi akibat pengilahan makanan yang salah. Hal ini semakin rentan terjadi terutama ketika makanan yang dikonsumsi ternyata masih belum matang.
Gejala dari keracunan makanan bisa berupa mual, muntah, dan diare. Kondisi ini biasanya mulai terjadi antara 30 menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi ini.
Flu Perut dan Hamil
3. Flu Perut
Norovirus atau biasa dikenal sebagai flu perut merupakan masalah kesehatan yang bisa menjadi penyebab munculnya rasa mual setelah makan. Masalah kesehatan ini biasanya ditularkan dari satu orang ke orang lain walau tidak terlalu cepat.
4. Hamil
Salah satu gejala paling awal dan mudah dikenali dari kehamilan adalah munculnya rasa mual. Munculnya rasa mual pada awal kehamilan ini biasanya tidak terlalu parah. Walau begitu, ketika hal ini terjadi secara parah, maka sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter.
GERD dan Stres
5. GERD
Rasa panas di dalam dada yang biasa dikenal sebagai heartburn yang merupakan gejala GERD juga bisa menjadi penyebab rasa mual. Kondisi ini bisa saja kamu alami baik sebelum maupun setelah makan.
6. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan yang kamu alami bisa menjadi penyebab munculnya rasa mual dan dampak fisik lain. Ketika tengah stres dan cemas, asam lambung seseorang cenderung terdorong naik sehingga menjadi penyebab munculnya rasa mual.
Perawatan Kanker dan Masalah Empedu
7. Perawatan Kanker
Sejumlah kemoterapi yang dilakukan untuk menangani kanker memiliki efek samping pada seseorang. Salah satu efek samping yang mungkin tampak pada seseorang adalah rasa mual ini.
8. Masalah Empedu
Terjadinya masalah pada empedu termasuk batu empedu bisa menimbulkan masalah kesehatan termasuk rasa mual ini. Biasanya, ketika muncul batu empedu, terdapat gejala berupa rasa mual, muntah, serta sakit di perut.
Masalah Usus dan Mabuk Perjalanan
9. Sindrom Iritasi Usus Besar
Sindrom iritasi usus besar merupakan masalah kesehatan yang mengganggu kerja pencernaan dan menimbulkan nyeri di perut. Mengatasi masalah kesehatan ini terutama secara menyeluruh bisa menghentikan rasa mual serta masalah kesehatan lain yang mungkin muncul.
10. Mabuk Perjalanan
Sejumlah orang terutama pada mereka yang sensitif dengan mabuk perjalanan bisa sangat rentan dengan kondisi mual dan muntah. Makan sebelum atau setelah melakukan perjalanan bisa membuat rasa mual yang kamu alami menjadi lebih parah.
Sejumlah hal tersebut bisa menjadi penyebab munculnya rasa mual setelah makan. Ketika rasa mual ini terjadi semakin parah dan tak kunjung berhenti, ada baiknya untuk segera mengonsultasikan kondisimu dengan dokter.