Inggris Evakuasi 1.888 Warga dari Sudan, Imbas Perang

Internasional157 views

Inionline.id – Inggris telah menerbangkan 1.888 warga negaranya dari Sudan imbas perang saudara di ibu kota Khartoum yang telah memasuki pekan ketiga.

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan telah menerbangkan 1.888 orang dalam 21 penerbangan Royal Air Force (RAF). Itu termasuk penerbangan terakhir dari Wadi Saeedna pada Sabtu (29/4) malam waktu setempat.

Proses evakuasi itu dilakukan setelah sekitar 2 ribu warga Inggris di Sudan menandatangani daftar isi.

Warga negara Inggris yang telah memenuhi syarat diberi waktu hingga Sabtu pagi untuk tiba di lapangan terbang untuk diproses dan naik penerbangan terakhir.

Sebelumnya, beberapa warga Inggris mengatakan dipaksa oleh pemerintah untuk meninggalkan kerabat ketika dievakuasi dari Sudan.

Evakuasi itu awalnya terbatas untuk mereka yang memiliki paspor Inggris dan kerabat dekat yang punya tempat tinggal di Inggris.

Selain itu, sebanyak 20 petugas medis dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) awalnya dilarang ikut evakuasi karena bukan warga negara Inggris.

Namun, setelah mendapat kritik, pemerintah mengizinkan seorang dokter Sudan yang bekerja di NHS untuk ikut dalam penerbangan.

Menteri Luar Negeri Inggris Andrew Mitchell juga membantah meninggalkan siapa pun di Sudan.

“Saya kira tidak ada satu pun warga Inggris di Khartoum yang tidak tahu tentang evakuasi dan arus orang yang datang ke bandara menunjukkan bahwa itu benar,” katanya kepada BBC di Nairobi, seperti dilansir dari AFP.

“Kita tidak bisa tinggal di sana selamanya dalam keadaan berbahaya seperti itu,” imbuhnya.

Sudan tengah bergejolak saat pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RFS) dan pasukan keamanan bertempur memperebutkan kekuasaan sejak 15 April.

Pertempuran bahkan terjadi di Ibu Kota Sudan, Khartoum. Banyak warga yang mendengar ledakan berkali-kali dalam sehari.

Selain itu, beberapa wilayah di Khartoum juga mengalami krisis air, listrik, sampai logistik.

Merespons konflik itu, sejumlah negara melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di Sudan.