Imbauan Jokowi Agar Pemudik Tunda Balik ke Kota Direspons Pengusaha

Ekonomi657 views

Inionline.id – Pengusaha buka suara soal kebijakan mudik ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Lebaran 2023. Suara terutama mereka arahkan pada imbauan Jokowi beberapa waktu lalu agar pemudik menunda kepulangan dalam arus balik demi menghindari kemacetan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani tak keberatan jika Jokowi ingin menambah libur Aparatur Sipil Negara (ASN). Tetapi ia tidak ingin hal itu diterapkan kepada pekerja swasta.

Pasalnya, hal tersebut bisa mempengaruhi produktivitas perusahaan. Ia karena itu berharap Jokowi memberikan keleluasaan ke swasta untuk mengatur mudik pekerjanya.

“Untuk pekerja di sektor swasta, kami harap diberikan keleluasaan menentukan sendiri dengan pemberi kerja masing-masing alias mekanisme bipartit, sebaiknya bagaimana agar tidak mengganggu produktivitas usaha secara berlebihan,” katanya, Rabu (26/4).

Shinta menegaskan para pengusaha paham niat Jokowi yang ingin menjaga mobilitas selepas libur panjang Lebaran 2023. Namun, ia memperingatkan ada dampak lain bagi kegiatan usaha.

“Pelaku usaha umumnya mengambil patokan 25 April sebagai hari libur terakhir dan setelahnya bisa kembali produktif menjalankan usaha serta komitmen-komitmen usaha lain dengan buyer, klien, dan lain-lain,” tegasnya.

Untungnya, ia mencatat mayoritas karyawan perusahaan anggota Kadin tidak banyak yang mengajukan permintaan tambahan cuti menyusul imbauan Jokowi tersebut.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit bahkan mengatakan ada perusahaan yang sudah mulai masuk sejak 25 April. Kendati, Anton mengatakan Apindo tidak punya data rinci soal permintaan cuti tambahan para pekerja.

“Kami tidak punya data, sebab tergantung kebijakan masing-perusahaan perusahaan. Betul (data dipegang masing-masing perusahaan), sebab ini terlalu detail,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Chief Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk sekaligus Ketua Bidang Pengupahan dan Jamsos Ketenagakerjaan Apindo Aloysius Budi Santoso menyebut tidak ada yang tiba-tiba minta cuti tambahan di perusahaannya menyusul imbauan Presiden Jokowi.

Aloysius merinci Astra Group memiliki 270 perusahaan terdaftar. Sedangkan kebijakan cuti karyawan diserahkan kepada masing-masing perusahaan.

“Terkait dengan Astra, di tempat kami tidak ada yang tiba-tiba minta tambahan cuti hanya karena imbauan Pak Jokowi. Secara umum karyawan sudah sesuai dengan permintaan cuti mereka,” tegasnya.

Ia mengatakan waktu efektif karyawan Astra Group kembali bekerja juga bervariasi. Ada yang sudah masuk sedari kemarin, mulai hari ini, hingga baru efektif kembali bekerja besok Kamis (27/4).

“Jadi bervariasi, masing-masing manajemen memutuskan yang terbaik buat karyawannya. Di luar yang ditentukan perusahaan, tetap diperbolehkan mengambil cuti dan memotong jatah cuti tahunan. Libur bersama juga memotong jatah cuti tahunan,” tutup Aloysius.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengatakan imbauan Jokowi tidak berdampak banyak pada pabrik sepatu. Menurutnya, beberapa pabrik malah baru akan kembali beroperasi awal Mei nanti.

Firman menegaskan jadwal masuk karyawan pabrik harus sesuai dengan jadwal produksi. Namun, ia mengatakan Aprisindo tidak mendata apakah ada karyawan yang tiba-tiba minta tambahan cuti.

“Beberapa informasi sebelum Lebaran kemarin, beberapa pabrik memang baru akan mulai operasional pada 2 Mei. Jadi mestinya tidak ada masalah. Kalau pabrik memang jadwal cuti harus disesuaikan sama jadwal produksi,” ungkap Firman.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengimbau ASN, TNI, Polri, hingga pegawai BUMN dan swasta untuk menunda perjalanan balik dari mudik ke wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Jokowi menyinggung soal lonjakan arus balik yang diprediksi terjadi pada Senin (24/4) kemarin dan Selasa (25/4) hari ini. Ia berharap menunda kepulangan bisa mengurai potensi penumpukan kendaraan pada puncak arus balik.

“Pemerintah mengajak masyarakat yang tidak ada keperluan mendesak untuk menghindari puncak arus balik tersebut dengan cara menunda atau mengundurkan jadwal kembali mudik setelah tanggal 26 April 2023,” jelasnya, Senin (24/4).