Diakui oleh Israel Polisi Berlebihan Pukuli Muslim di Al Aqsa

Internasional057 views

Inionline.id – Sejumlah pejabat Israel mengakui tindakan polisi memukuli jemaah Muslim yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa pada pekan lalu memang berlebihan dan merusak citra mereka.

Komisioner kepolisian Israel, Kobi Shabtai, mengatakan petugas memang menggunakan kekuatan “yang sedikit berlebihan” ketika melakukan operasi di Al Aqsa pekan lalu.

“Apakah saya senang melihat gambar-gambar dari sana? Tidak. Kami menyelidiki insiden itu. Kami akan mempelajarinya. Kami akan memahami apa yang terjadi,” ujar Shabtai, Minggu (9/4), seperti dikutip The Times of Israel.

Meski demikian, Shabtai menekankan rekaman yang beredar hanya merekam sebagian kecil pasukan Israel dalam operasi di Al Aqsa pekan lalu itu.

“Jelas semua orang melihat gambaran yang lebih besar di mana banyak petugas masuk ke dalam dan menangani insiden itu dengan hormat,” ucap Shabtai.

Shabtai kembali menegaskan bahwa saat itu, pasukannya masuk ke dalam masjid untuk mengamankan ratusan warga Palestina yang berlindung di dalam.

Menurutnya, warga Palestina itu berbahaya karena membawa peledak hingga petasan ke dalam masjid. Berdasarkan informasi intelijen, senjata itu bakal digunakan untuk menyerang warga sipil dan pasukan Israel.

Shabtai mengklaim para warga Palestina itu melindungi diri dengan melempar batu hingga menyalakan petasan ketika polisi tiba.

Namun, seorang pejabat Israel lainnya juga mengakui para personel polisi memang berlebihan dalam mengatasi situasi tersebut, sampai-sampai memukuli warga Palestina di dalam masjid.

Pejabat yang enggan diungkap identitasnya itu mengatakan kepada Channel 12 bahwa rekaman-rekaman kepolisian Israel di dalam masjid itu menimbulkan “kerusakan parah” terhadap citra negara.

Ia lantas menyerukan kepolisian menggelar penyelidikan lebih lanjut, apalagi karena pasukan sebenarnya sudah diperingatkan untuk menahan diri sebelum diterjunkan ke lapangan.

Para pejabat Israel akhirnya mengakui kecerobohan tersebut setelah berbagai negara mengecam negara mereka setelah rekaman polisi menyerang jemaah di dalam masjid itu tersebar luas.

Tak hanya negara-negara mayoritas Muslim, sekutu-sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat, juga mengecam aksi itu. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, bahkan mengaku syok melihat rekaman itu.