Jika Masih Izinkan Bakar Al Quran Erdogan Tidak Restui Swedia di NATO

Internasional157 views

Inionline.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tidak akan merestui Swedia masuk Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) jika Stockholm masih membiarkan aksi pembakaran Al Quran.

“Swedia tidak perlu repot-repot pada titik ini. Kami tidak akan mengatakan ‘Ya’ untuk permohonannya masuk NATO selama mereka mengizinkan pembakaran Al Quran,” kata Erdogan di parlemen Turki pada Rabu (1/2).

Hal itu diucapkan Erdogan menanggapi aksi pembakaran Al Quran oleh politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan.

Aksi itu dilakukan Paludan berulang kali sebagai protes atas tuntutan Turki kepada Swedia soal persyaratan agar mendapat restu Ankara masuk NATO.

Swedia dan Finlandia memang telah mengajukan permohonan masuk NATO sejak tahun lalu menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Permohonan kedua negara Nordik itu terjegal penolakan Turki yang sudah menjadi anggota NATO sejak 1952.

Turki semula menolak Swedia dan Finlandia masuk NATO gegara menganggap kedua negara itu masih mendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Ankara menganggap PKK, kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta di Turki pada 2016 itu, sebagai organisasi separatis dan teroris.

Sementara itu, setiap negara butuh persetujuan seluruh anggota NATO demi bisa masuk aliansi pertahanan terkuat di dunia itu. Turki pun melayangkan sejumlah syarat kepada Swedia dan Finlandia jika ingin restunya untuk masuk NATO.

Salah satu syarat yang dilayangkan pemerintahan Erdogan adalah memulangkan ratusan aktivis dan tokoh PKK yang selama ini kabur dari Turki ke dua negara itu.

Namun, tuntutan Erdogan itu memicu sentimen anti-Turki di Swedia sampai sekelompok warga dan tokoh melakukan demonstrasi di depan kedutaan besar Turki di Stockholm dan Copenhagen pekan lalu.

Dalam aksi itu, politikus Swedia-Denmark ekstrem kanan, Rasmus Paludan, melakukan pembakaran Al Quran.

Turki, negara mayoritas Muslim, geram atas aksi Paludan yang sampai saat ini tidak mendapat hukuman apa pun. Ankara sampai-sampai membatalkan kunjungan Menhan Turki ke Swedia yang seharusnya berlangsung pekan lalu juga.

Sementara itu, belakangan Erdogan berubah pikiran dengan mulai memandang positif permohonan Finlandia masuk NATO.

Namun, Erdogan tetap memastikan Turki tidak mendukung Swedia yang melayangkan permohonan serupa.

“Posisi kami soal Finlandia (masuk NATO) itu positif, tetapi tidak positif soal Swedia,” kata Erdogan dalam pidatonya di depan petinggi Partai AK di parlemen.