Inionline.id – Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal pentingnya investasi dalam pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi demi keberlangsungan hidup masyarakat dalam sidang parlemen di Markas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pekan lalu.
Terlepas dari investasi, menurutnya, peran dari masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan air bersih. Salah satunya Puan mengajak masyarakat untuk terus merawat alam, termasuk sungai agar tetap bersih.
“Saya mengajak seluruh pihak, terutama stakeholder terkait dan juga masyarakat sendiri untuk menjaga dan merawat kebersihan sungai, karena sungai sangat bermanfaat demi keberlangsungan hidup kita,” kata Puan, Kamis (23/2).
Puan menjelaskan, sungai berperan sangat penting karena menjadi sumber kehidupan perekonomian bagi banyak orang. Tak cuma menjadi bahan baku air bagi masyarakat, beberapa sungai di Indonesia juga menjadi sumber listrik, seperti Sungai Citarum di Jawa Barat yang aliran airnya digunakan untuk pemutar turbin untuk kebutuhan listrik.
Meski begitu, tidak sedikit ditemukan permasalahan serius terkait lingkungan sungai. Salah satunya mengenai kebersihan dan terabaikan perawatannya sehingga menyebabkan sungai kotor dan dampak-dampak alam lainnya.
“Rawat dan jaga selalu sungai dan lingkungan di sekitarnya. Sebab sungai yang sehat menjadi salah satu cara kita dalam mendapatkan akses air bersih,” ucapnya.
“Menjaga dan merawat sungai, artinya kita juga berupaya untuk menciptakan kehidupan masa depan yang lebih baik. Maka saya mengapresiasi pihak-pihak, termasuk relawan dan kelompok masyarakat yang turut andil membantu Pemerintah dalam perawatan sungai,” imbuh Puan.
Mantan Menko PMK ini mengatakan, dibutuhkan kerja sama seluruh elemen bangsa pada isu akses air bersih dan sanitasi yang menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals( SDGs). Apalagi, kata Puan, keberadaan mata air dan air tanah pada saat ini terus berkurang.
“Berbagai penelitian juga telah merekomendasikan pelarangan pemakaian air tanah untuk dikonsumsi karena pencemaran lingkungan. Masalah kualitas air juga disebabkan oleh akses sanitasi yang buruk. Ini masih menjadi PR kita bersama,” sebutnya.
Karena itu, Puan pada setiap forum-forum internasional kerap menyuarakan pentingnya bantuan negara maju kepada negara berkembang dalam mengatasi persoalan-persoalan lingkungan. Sebab untuk membangun infrastruktur dalam mengatasi masalah lingkungan, dibutuhkan investasi yang tidak sedikit.
“Di luar pembiayaan, kita juga membutuhkan lingkungan pendukung yang kuat. Hal ini membutuhkan kebijakan dan regulasi yang efektif. Hal ini yang juga terus dikerjakan oleh DPR RI,” ungkap Puan.
Selain persoalan air bersih dan sanitasi, Puan juga menyoroti persoalan daerah aliran sungai (DAS) yang berisiko tinggi. Mengingat sungai-sungai di Indonesia semakin membahayakan, Puan mengingatkan Pemerintah untuk melakukan intervensi yang lebih maksimal.
“Selain kebijakan dan program pemulihan DAS, sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat juga sangat penting. Terutama warga yang tinggal di kawasan DAS,” ujar cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.
Puan menekankan, menjaga sungai dan lingkungan di sekitarnya juga akan membantu mengatasi krisis iklim yang menyebabkan terjadinya banyak bencana alam.
“Menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mengakselerasi langkah-langkah dan beradaptasi untuk mengatasi krisis iklim,” tutup Puan.