Perjanjian Politik Prabowo dan Anies soal Pilpres Diungkapkan Sandiaga Uno

Politik1257 views

Inionline.id – Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno mengungkap ada perjanjian tertulis antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bakal calon presiden Anies Baswedan, dan dirinya. Perjanjian itu dibuat ketika Anies dan Sandiaga dicalonkan menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2017. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang langsung menulis tangan perjanjian politik tersebut.

Isi perjanjian berkaitan dengan kesepakatan Anies tidak maju sebagai calon presiden karena Prabowo akan maju sebagai calon presiden. Sandiaga mengungkap hal tersebut dalam tayangan YouTube milik politikus NasDem Akbar Faizal.

Akbar menanyakan kepada Sandiaga terkait perjanjian politik yang dibuat antara Prabowo dan Anies jelang pencalonan Pilgub DKI 2017. Akbar menyinggung pengakuan Anies tidak berpikir menjadi calon presiden karena Prabowo akan maju sebagai calon presiden.

Sandiaga membenarkan ada perjanjian politik tersebut. Namun, untuk detailnya, ada di Fadli Zon. Karena, Fadli yang membuat perjanjian secara tulis tangan.

“Tertulis dan untuk episode itu saya mengusulkan bang Akbar mengundang pak Fadli Zon karena dia yang mendraft dan dia yang nulis tangan itu dan menurut saya bang Akbar bisa mengundang dia karena dia yang pasti ingetlah karena dia yang menulis dan saya menandatangani bertiga,” ungkap Sandiaga, dilihat pada Minggu (29/1).

Fadli Zon yang mengusulkan dibuat perjanjian politik tersebut. Fadli yang menengahi kesepakatan antara Prabowo, Anies dan Sandiaga.

“Rasanya lebih pas dia karena, terus terang saat itu ada kebuntuan. Sosok Fadli Zon itu yang mungkin cukup sentral akhirnya melihat merumuskan dan meramu dari tiga kubu itu. Saat itu ada pak Prabowo ada saya dan ada pak Anies,” ujar Sandiaga.

“Dan dia meramu itu dalam sebuah perjanjian yang dia tulis tangan sendiri,” imbuhnya.

Sandiaga tidak bicara detail isi perjanjian tertulis. Ia minta bisa langsung ditanyakan kepada Fadli Zon. Ia memastikan ada perjanjian ada soal tidak majunya Anies sebagai calon presiden kalau Prabowo menjadi calon presiden.

“Detailnya pak Fadli tapi ada beberapa poin dan ini cukup membuat saya cukup detail apa yang disepakati termasuk berkaitan dengan, karena itu di awal dari koalisi dan di awal penentuan calon. Jadi juga melingkupi tahapan-tahapan ke depan,” ungkapnya.

Menurut Sandiaga, saat ini perjanjian tertulis itu ada di tangan Prabowo atau Fadli.

“Saya sendiri enggak pegang kalau enggak salah di berangkas pak Fadli atau pak Prabowo,” ujarnya.

“Ada itu dan menurut saya nanti kalau pak Fadli bisa bicara suatu tambahan informasi menurut konteksnya sangat tepat kalau nanti dibicarakan sebagai diskursus sebagai pendidikan politik,” pungkas Sandiaga sambil memastikan kembali bahwa perjanjian politik tersebut ada.