Inionline.id – Kementerian Agama terus mematangkan proses transformasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha. Rencana ini dibahas dalam rapat penyusunan Grand Desain Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB).
Rapat dipimpin Dirjen Bimas Buddha Supriyadi. Hadir, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma dan tim peneliti atau perancang pengembangan PTKB.
Supriyadi mengatakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah memberikan arahan tentang pentingnya penyusunan rencana pengembangan perguruan tinggi keagamaan, termasuk yang binaan Ditjen Bimas Buddha. Dalam prosesnya, Bimas Buddha mengandeng UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Melanjutkan arahan dari Gus Menteri bahwa setiap unit eselon I wajib menyiapkan rencana ke depan, untuk pengembangan perguruan tinggi keagamaan,” tutur Supriyadi dilansir dari laman Kemenag, Sabtu, 28 Januari 2023.
Menurutnya, transformasi PTKB penting guna mewujudkan keseimbangan dan kesetaraan dalam lingkup penyelenggaraan pendidikan tinggi keagamaan pada umumnya. Untuk itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi bersama guna merumuskan pengembangan perguruan tinggi keagamaan ke depan.
Pembahasan grand desain ini melibatkan tim Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tim peneliti untuk pengembangan PTKB 2023-2045 ini beranggotakan Prof. Dr. Drs. Achamd Syahid, M.Ag., Dr. (C) Idris Hemay, M.Si., Irfan Abubakar, M.A., Dr. Humaidi, M.A., dan Muchtadlirin, M.Pd.
Supriyadi menambahkan, Ditjen Bimas Buddha pernah membuat naskah akademik namun belum menghasilkan sebuah rancangan untuk pengembangan lebih jauh lagi. “Agar upaya ini dapat dilakukan dengan cepat tentu diperlukan sebuah rancangan terstruktur dan sistematis agar apa yang dikerjakan dapat terwujudkan,” tandasnya.
