Alasan Reuni 212 Tak Bisa Digelar di Monas Diungkapkan Rizieq Shihab

Berita257 views

Inionline.id – Mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 awalnya ingin diselenggarakan di Monas atau Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, namun urung terlaksana.

Reuni tersebut pada akhirnya diselenggarakan di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12) ini.

“Saya dapat kabar dari panitia diusahakan digelar di Monas seperti tahun 2016 tapi tidak berhasil. Mau dipindah ke Istiqlal juga tidak berhasil. Banyak tantangannya,” ujar Rizieq di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12).

“Dan Alhamdulillah akhirnya mendapat tempat ini. Ini merupakan pertolongan Allah meskipun kita tidak bisa menggelar di Monas dan Istiqlal, tapi tidak kalah berkah kita bisa menggelar di tempat ini,” sambungnya.

Rizieq mengaku panitia penyelenggara acara sempat mendapat ancaman dari berbagai sisi. Dia tidak mengungkapkan secara eksplisit ancaman dimaksud.

Dia menjelaskan reuni 212 di Masjid Agung At-Tin berhasil terlaksana berkat kerja keras panitia bersama yang terdiri dari organisasi masyarakat/ormas dan komunitas. Kata Rizieq, anak-anak muda mendominasi dalam panita bersama tersebut.

“Ada ancaman dari kanan dan kiri, ada fitnah dari kanan dan kiri, tapi Alhamdulillah saya melihat panitia bersama ini yang didominasi anak-anak muda mampu bersikap sabar dan tegar serta tabah dan gagah menghadapi semua tantangan, adangan, ancaman, halangan sampai kepada fitnah dan tuduhan, akhirnya mereka dengan izin dan pertolongan Allah berhasil dengan sukses mengadakan acara reuni 212 ini,” imbuhnya.

Rizieq tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk pihak masjid dan kepolisian, yang berhasil membuat agenda reuni 212 tetap berjalan hingga lancar.

“Kami berikan apresiasi kepada kepolisian setempat sampai Mabes Polri yang mana setelah panitia reuni 212 menyurati mereka, pemberitahuan sekaligus memohon bantuan keamanan kelancaran lalu lintas, ketertiban, semuanya direspons dengan baik,” kata Rizieq.

“Bahkan semalam sebelum acara ini dimulai, tim gegana sudah masuk ke tempat ini. Setiap pelosok setiap ruang termasuk mimbar ini diperiksa dengan alat detektor jangan sampai ada orang jahat meletakkan bom,” sambungnya.

Ia lantas menceritakan kejadian di Monas beberapa tahun lalu di mana ada bom yang diletakkan di dekat genset acara reuni.

“Ada bom paralon di bawah mobil Imam FPI Jakarta Habib Muchsin [Muchsin Alatas] tapi enggak sempat meledak, tapi di genset meledak. Jadi, karena ada riwayat pengalaman ada orang jahat yang ingin menggangu umat islam dengan memasang bom, semalam tempat ini disisir bersih tim gegana. Kita terima kasih,” pungkasnya.