1.864 Hunian Korban Gempa Cianjur Ditargetkan Presiden Jokowi Beres Sebelum Lebaran

Berita157 views

Inionline.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan seluruh hunian tetap untuk relokasi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, selesai seluruhnya sebelum lebaran tahun depan atau sekitar April 2023.

Ribuan unit rumah hunian relokasi pascagempa yang memiliki tipe 36 dengan luas tapak 75 meter persegi tersebut dibangun di dua kecamatan di Cianjur.

Rinciannya, sebanyak 200 unit rumah di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dengan luas lahan 2,5 hektare (ha) dan 1.664 unit rumah di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande seluas 30 ha. Hunian yang dibangun merupakan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan struktur tahan gempa.

Jokowi menargetkan serah terima pertama hunian relokasi di Desa Sirnagih akan diberikan pada akhir Desember untuk 80 unit. Sisa 120 unit lainnya akan diberikan pada pekan ketiga Januari 2023.

“Yang untuk 200 iya [optimis akhir Desember serah terima]. Tapi yang untuk seluruhnya kira-kira sebelum lebaran InshaAllah,” kata Jokowi di tempat relokasi Desa Sirnagih, Senin (5/12).

Jokowi menegaskan relokasi hunian pascagempa Cianjur hanya diperuntukkan bagi korban yang tinggal di pusat gempa Cianjur atau berada di garis sesar.

Sementara warga dengan rumah terdampak lainnya akan diberikan bantuan tunai dengan rincian Rp50 juta diberikan untuk rumah yang rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan. Bantuan tersebut akan diberikan mulai pada Kamis (8/2) mendatang.

Mekanisme pemberian bantuan tunai itu dilakukan baik melalui pemberian secara langsung ataupun melalui tabungan.

“Kalau tempatnya berbahaya berada di garis patahan, garis sesar, itu yang dipindah. Kalau tidak ya dibangun di tempat yang sama,” ujarnya.

Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11) lalu. Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat bertambahnya korban jiwa menjadi 334 orang per Sabtu (3/12). Selain itu, delapan orang dilaporkan masih hilang.

Bencana alam ini juga menyebabkan 104 ribu warga mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri, 17.864 rumah rusak, puluhan fasilitas umum seperti perkantoran, sekolah dan tempat ibadah rusak.