Unair Ajak Mahasiswa Berkarier di Badan Bahasa Kemendikbudristek dengan Menggandeng Alumni

Pendidikan257 views

Inionline.id – Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (Unair) mengajak mahasiswa berkarier di Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dorongan juga disampaikan langsung oleh dua alumni.

“Badan Bahasa membutuhkan bibit unggulan sebab tugas kita makin berat dan tantangan kita makin besar. Oleh karena itu, adik-adik harus mampu menguasai ilmu-ilmu yang telah dipelajari di prodi,” ujar Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan Muhammad Luthfi Baihaqi dalam webinar bertajuk Peran Alumni Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Pengembangan, Perlindungan, dan Pembinaan Bahasa dan Sastra dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 3 November 2022.

Luthfi menjelaskan Badan Bahasa berperan sebagai Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra. Mereka bertugas menghasilkan kamus, membuat pedoman dan bahan bacaan bahasa indonesia, membuat modul UKBI dan tata bahasa, dan lain sebagainya.

Badan Bahasa juga berperan sebagai Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Pihaknya bertugas melakukan pembinaan bahasa, menyosialisasikan hasil pengembangan bahasa kepada masyarakat, menggelar seminar kebahasaan, melakukan penyuluhan bahasa, serta melakukan peningkatan mutu kebahasaan.

Dia menyebut hal-hal di atas sangat berkorelasi dengan mata kuliah yang ditempuh mahasiswa di program studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Misalnya, leksikografi, linguistik historis komparatif, BIPA, dan masih banyak lagi.

“Di lembaga inilah, ilmu kalian sangat berguna, mulai dari pengembangan dan perlindungan bahasa, pembinaan bahasa, sampai penginternasionalisasian bahasa Indonesia,” ucap Luthfi.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Kalimantan Barat Anang Santosa menyebut penggunaan bahasa Indonesia saat ini kian mengkhawatirkan karena tergeser oleh keberadaan bahasa asing. Dia menyebut arus informasi, komunikasi global, serta mobilitas penduduk antarnegara yang semakin intens membuat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda lebih gemar menggunakan bahasa asing ketimbang bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

“Perlu langkah-langkah untuk menciptakan ketertiban bahasa dengan mengendalikan penggunaan bahasa asing dan menguatkan penggunaan bahasa negara. Upaya ini perlu dilakukan secara intensif dan berkesinambungan terutama pada sasaran generasi muda guna menjaga kelestarian bahasa indonesia,” ujar dia.

Anang menuturkan alumni program studi Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk mengejawantahkan langkah-langkah tersebut. Upaya-upaya dapat dilakukan di antaranya menggunakan bahasa secara proporsional, mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa, dan menyikapi perkembangan teknologi dengan bijak.