Presiden Jokowi Menyebut Capaian Ekonomi Indonesia Berkat kerja Keras Pengusaha

Ekonomi357 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim keberhasilan Indonesia dalam menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi salah satunya berkat kerja keras pengusaha.

Klaim itu Jokowi sampaikan saat memberikan kata sambutan dalam Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Solo, Jawa Tengah, yang disiarkan secara virtual, Senin (21/11).

Ia mengatakan angka inflasi Indonesia masih terjaga di level 5,71 persen secara tahunan pada Oktober 2022. Sementara, pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,72 persen.

Jokowi mengatakan capaian ini menjadikan ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20.

“Angka-angka yang baik seperti yang tadi saya sampaikan, inflasi maupun gross pertumbuhan ekonomi kita, harus kita jaga dan terus kita tingkatkan. Dan itu hasil kerja keras dari para pengusaha, bapak ibu sekalian yang berada di hadapan saya,” ujar Jokowi.

Ucapan Jokowi ini memang tidak asal bunyi. Lihat saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Nah, sementara, ekonomi Kanada hanya 4,6 persen pada periode yang sama.

Lalu, Meksiko 4,2 persen, China 3,9 persen, Korea Selatan 3,1 persen, dan Italia 2,6 persen. Kemudian, Uni Eropa 2,1 persen, AS 1,8 persen, Jepang 1,6 persen, dan Jerman 1,2 persen.

Namun demikian, pertumbuhan ekonomi RI tersebut masih di bawah India, Arab Saudi, Turki, dan Argentina.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung bahwa neraca dagang Indonesia membukukan surplus selama 30 bulan berturut-turut.

Tercatat ekspor Indonesia per Oktober 2022 naik 0,13 persen ke US$24,81 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$24,78 miliar. Jika dibandingkan Oktober 2021, nilai ekspor RI naik 12,30 persen.

Capaian ekspor Indonesia pada bulan ini yang ikut menyumbang surplus US$5,67 miliar atau setara dengan Rp88,25 triliun (asumsi kurs Rp15.565 per dolar AS) secara bulanan pada Oktober 2022.

Jokowi ingin capaian ini terus dijaga oleh semua pihak. Ia pun mengimbau para menteri untuk hati-hati dalam membuat kebijakan, khususnya terkait ekonomi. Sebab, salah sedikit saja bisa celaka.

Apalagi, saat ini kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Jokowi, menilai kondisi ekonomi sekarang sulit untuk diprediksi.

“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini, jangan keliru, jangan salah,” tandasnya.