Diduga oleh Polisi Pelaku Penipuan Pinjol Mahasiswa IPB Lebih dari Satu Orang

Inionline.id – Polisi menduga pelaku penipuan investasi bodong dan pinjaman online (pinjol) mahasiswa IPB University lebih dari satu orang.

Sejauh ini, polisi telah menangkap satu pelaku yakni seorang perempuan berinisial SAN di Bogor pada Kamis (17/1) dini hari.

“(Pelaku) mengarah pada satu nama (SAN). Namun kami masih mengembangkan pada rekan-rekannya yang lain yang ikut berperan aktif,” kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Kamis (17/11).

Iman menuturkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, ada orang lain yang membantu SAN untuk melakukan aksi penipuan itu.

“Keterangan beberapa saksi memang ada yang membantu untuk terselenggaranya kegiatan sosialisasi di mahasiswa tersebut,” ujarnya.

Namun, kata Iman, polisi masih mendalami soal keterlibatan atau peran dari pihak lain dalam kasus penipuan ini.

Ia mengatakan, jika terbukti berperan atau terlibat aktif dalam penipuan, mereka akan ikut diproses hukum.

“Kami sedang mendalami apakah orang-orang yang membantu terselenggaranya kegiatan tersebut berperan secara aktif dan mengetahui dari awal tentang keadaan palsu yang ditawarkan tersebut,” tutur dia.

Diberitakan, ratusan mahasiswa IPB menjadi korban penipuan investasi bodong yang membuat mereka terjerat pinjol. Kasus ini dilaporkan ke Polres Bogor serta Polresta Bogor Kota.

Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan menyebut setidaknya ada 311 korban dalam kasus ini yang terdiri dari mahasiswa IPB dan masyarakat lainnya.

Kata Ferdy, ratusan korban ini terlilit pinjol bermula dari tawaran kerja sama dengan iming-iming bagi hasil sebesar 10 persen.

Namun, keuntungan itu diberikan dengan syarat korban harus mengajukan pinjaman online terlebih dulu. Total, ada lima aplikasi pinjol yang telah dikantongi oleh polisi.

Nyatanya, para korban tak juga mendapat keuntungan sesuai dengan yang dijanjikan mesti telah mengajukan pinjaman online. Para korban justru dihadapkan dengan tagihan pinjol hingga dikejar-kejar oleh debt collector.

“Dan saat sekarang para korban ini punya kewajiban ataupun ditagih oleh aplikasi pinjaman online untuk membayarkan kewajiban mereka yang sudah diajukan beberapa saat sebelumnya. Jadi kronologisnya seperti itu,” ujar Ferdy, Selasa (15/11).