Bantu Korban Gempa Cianjur, Kapolri Kerahkan Tenaga Medis Tambahan

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Tenaga medis tambahan dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokes) Polri ke lokasi terdampak gempa Cianjur dikerahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Listyo mengatakan penambahan tenaga medis tersebut ditujukan untuk membantu pelayanan dan penanganan terhadap korban-korban gempa Cianjur.

“Kita akan mengirim dokter tambahan dari Mabes untuk bisa membantu korban-korban yang rata-rata patah tulang, supaya bisa diatasi di sini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/11).

Ia menjelaskan nantinya juga akan didirikan tenda darurat di Rumah Sakit Bhayangkara sehingga dapat menampung lebih banyak korban. Hal itu juga dilakukan lantaran banyak Rumah Sakit di Cianjur yang ikut terkena dampak gempa.

“Tentunya ada beberapa perbaikan ke depan yang akan kita laksanakan, tapi prinsipnya kita masih bisa melayani pasien-pasien di Rumah Sakit Bhayangkara, termasuk kita siapkan juga tenda-tenda tambahan serta tempat untuk trauma healing,” jelasnya.

Lebih lanjut, Listyo mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait khususnya rumah sakit di wilayah terdampak gempa jika masih memerlukan tambahan tenaga medis. Ia juga telah memerintahkan Kapusdokkes mengirimkan personel polri yang dikhususkan untuk bidang kesehatan.

“Pak Kapusdokkes juga sudah mempersiapkan Brigade khusus untuk kita gerakan dalam penanganan gempa,” ujar dia.

Dari sisi evakuasi, sejauh ini Listyo mengaku bahwa tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 90 persen korban meninggal dunia. Selain itu, tim anjing pelacak alias K9 juga dikerahkan untuk menjangkau lokasi terdampak untuk mencari apakah terdapat korban reruntuhan bangunan yang belum ditemukan.

“Tim K9 kita turunkan untuk membantu karena memang ada beberapa bangunan yang mungkin saat ini belum bisa dilakukan evakuasi sehingga perlu kita bantu dengan K9, tadi kita dapat laporan tujuh orang sudah ditemukan dan tadi perintah Pak Presiden sudah jelas bahwa proses evakuasi dioptimalkan,” tuturnya.

Guna mencegah aksi kriminalitas terhadap rumah-rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya, Listyo mengaku telah memerintahkan Kapolda Jawa Barat dan Kapolres Cianjur melakukan patroli selama 24 jam.

“Tadi saya sudah perintahkan Kapolda dan Kapolres untuk melaksanakan patroli terhadap rumah-rumah yang saat ini ditinggal oleh masyarakat kemudian mengungsi, saya minta 24 jam dilaksanakan patroli,” pungkasnya.

Berdasarkan data terbaru, BNPB menyebut total korban dalam bencana tersebut telah mencapai 268 jiwa. Dari total korban tersebut sebanyak 122 jenazah telah berhasil diidentifikasi.

Sementara 151 warga dikabarkan masih hilang imbas gempa berkekuatan magnitudo 5,6 tersebut. BNPB juga mencatat sebanyak 1.083 orang mengalami luka-luka dan 58.362 orang harus mengungsi.

Setidaknya 10 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.

Kemudian Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cibeber, Kecataman Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Pacet.

Sebanyak 2.834 rumah warga dilaporkan rusak. Lalu lima fasilitas kesehatan, lima tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga dua jembatan terdampak.