KIB Prioritaskan Menyusun Visi Misi Capres Lebih Dulu

Politik057 views

Inionline.id – Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan menentukan calon presiden dan calon wakil presiden dalam agenda konsolidasi koalisi di awal November.

Namun, sebelum digelar acara untuk menentukan calon presiden itu akan lebih dulu dilakukan pertemuan untuk merumuskan visi misi.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek menuturkan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) perlu merumuskan visi misi calon presiden dan calon wakil presiden sebagai prioritas. Pertemuan koalisi berikutnya PPP menjadi tuan rumah.

“Sejauh ini kita memang belum merumuskan visi misi capres cawapres KIB, insya allah dalam waktu dekat lah, soal pertemuan dimana kita sesuaikan lah,” katanya kepada wartawan, Senin (17/10).

PPP saat ini masih mengkaji penyelenggaraan pertemuan KIB itu secara internal. Belum ditentukan dimana pertemuan akan digelar.

“Belum belum diputuskan, ya segala opsi kita coba kaji, karena mekanisme masing-masing partai itu beda-beda, kita menghargai dan menghormati satu sama lain,” ujar Awiek

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga ketiga partai anggota KIB akan mengajukan nama masing-masing capres.

“Melihat kecenderungannya, partai-partai di KIB akan usung nama-nama capres yang bakal diusung di Pilpres 2024. Golkar, PPP, dan PAN akan urun rembuk. Meletakkan nama-nama capres di atas meja perundingan untuk disetujui,” kata Adi.

KIB diprediksi akan cenderung memilih jalan bermusyawarah dalam penentuan nama calon presiden yang hendak diusung di Pilpres 2024.

“KIB sejauh ini kekeluargaan, mungkin karena pemilu masih jauh. Belum ada kata final soal capres,” sebutnya.

KIB juga belum tentu akan mengusung Ganjar. Sikap sejumlah pengurus PPP dan PAN di daerah tidak menggambarkan sikap resmi partai tersebut.

“Deklarasi di sejumlah tempat kader PAN dan PPP ke Ganjar bagian dinamika politik internal dua partai itu. Dan tentunya keputusan finalnya resmi dari sikap partai nantinya,” ungkap Adi.

Menurut Adi, KIB bisa membuka mekanisme voting atau konvensi untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden bila jalur musyawarah buntu.

“Kalau deadlock pastinya ada mekanisme lain. Misalnya voting atau konvensi,” pungkasnya.