Buntut Tragedi Kanjuruhan Mahasiswa Desak Kapolda Jatim Dicopot

Antar Daerah557 views

Inionline.id – Aksi solidaritas untuk korban Tragedi Kanjuruhan digelar Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya di Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (5/10).

Koordinator massa aksi Husni Nurin mengatakan unjuk rasa itu untuk menuntut pihak kepolisian mengusut tragedi yang setidaknya merenggut nyawa 131 orang tersebut.

“Mengusut secara terbuka terhadap tindakan represif kepolisian yang menembakkan gas air mata yang dilakukan di Stadion Kanjuruhan,” kata Husni, di lokasi.

Tak hanya itu, massa juga meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta.

“Kapolda Jatim tidak bertanggung jawab, hanya minta maaf saja tidak cukup untuk membenarkan tindakan Kapolda Jatim,” ujarnya.

Sementara itu, koordinator keluarga besar mahasiswa FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Moh Khoirul Anam kecewa dengan tindakan aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata ke arah tribun.

“Kenapa pihak keamanan menembakkan gas air mata, padahal jelas sudah tidak boleh dan melanggar aturan FIFA,” kata Khoirul.

Khoirul berharap agar tragedi yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu tidak terulang kembali.

Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo yang menemui massa meminta agar mahasiswa untuk bersabar menunggu proses yang sedang berjalan di Kanjuruhan.

“Kita tunggu prosesnya, tidak bisa tiba-tiba [Kapolda] meninggalkan kursi. Beliau punya tindakan lain, kita tunggu saja,” kata Agus.

Menurut Agus, pihak kepolisian sudah bergerak untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan. Hal itu terlihat dari perintah Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim investigasi

“Bapak Presiden memerintahkan kepada petugas terkait melalui Kemenko Polhukam mencari siapa pun yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Oleh karena itu, Agus meminta agar masyarakat memberikan waktu kepada pihak kepolisian. Sebab masih banyak proses yang harus dilakukan oleh petugas.

“Berikan waktu kepada pimpinan Polri, Polda Jatim untuk memproses siapa saja yang bertanggung jawab. Masih butuh proses yang dilakukan, sehingga akhirnya nanti disampaikan,” ujar dia.

Aksi mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut selesai setelah ditemui perwakilan Polda Jatim. Unjuk rasa itu pun ditutup dengan pemasangan banner bertuliskan ‘copot Kapolda Jatim’.