Untuk Bantu Korban Banjir Pakistan, Indonesia Siapkan Rp 7,1 Miliar

Headline, Nasional1957 views

Inionline.id – Untuk korban banjir di Pakistan Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan sebesar USD 500.000 atau setara dengan Rp 7,1 miliar. Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan tim medis ke Pakistan.

Hal itu diputuskan setelah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait Rencana Pengiriman Bantuan Medis Bencana Banjir di Negara Pakistan, di Kantor Kemenko PMK, Senin (6/9). Dalam rapat tersebut disepakati bahwa pemerintah akan memberikan bantuan Rp 7,1 miliar.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan melalui pengiriman personel berupa Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari tenaga gabungan (joint forces) BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan NGO. Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan memberi bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk terdampak terutama kelompok rentan.

“Tentu ini tidak lepas dari posisi presiden sebagai Presiden G20 dan kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah Pakistan. Karena itu, dengan kondisi yang ada, bantuan ini harus dilakukan dengan segera,” ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangannya, Senin (6/9/2022).

Muhadjir mengatakan pembentukan tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan dan tim persiapan pendanaan melalui Dana Siap Pakai (DSP) akan dikoordinasikan oleh BNPB. Sementara, tim bantuan kesehatan, baik tenaga medis, alat kesehatan, obat-obatan akan dikoordinasikan oleh Kemenkes. Sedangkan tim transportasi, keamanan, dan personel dikoordinasikan oleh TNI.

“Saya mohon Kepala BNPB yang bertindak sebagai ketua yang didampingi Kemenkes dan Kemenko PMK agar segera merencanakan program dan anggaran untuk pengiriman tim medis dan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait,” katanya.

Muhadjir mengatakan tidak ada WNI di Pakistan yang menjadi korban. Dia mengatakan saat ini Indonesia fokus kepada bantuan di bidang mitigasi.

“WNI di sana (Pakistan), alhamdulillah tidak ada yang menjadi korban. Sementara ini kita fokuskan langkah kita untuk mitigasi, nanti pada tahap berikutnya akan kita coba rehabilitasi dan rekonstruksi,” tuturnya.

Muhadjir menambahkan, tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan yang telah dibentuk perlu melakukan survei pendahuluan. Dia menyebut pengecekan dibutuhkan.

“Tidak cukup saya kira mendapatkan data dari meja tapi perlu ada tim yang mengecek di lapangan,” jelasnya.

Rapat ini dipimpin langsung Menko PMK Muhadjir Effendy dan dihadiri sejumlah pejabat negara, di antaranya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, perwakilan Kemenlu Siti Mauludiah, perwakilan Kemenkeu Made Arya Wijaya, perwakilan Kemenhub Maria Kristi Endah, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono dan Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol. Indra Miza.

Bencana Banjir Pakistan

Pemerintah Pakistan diketahui telah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai ‘Bencana Skala Epik’. Hal itu dikarenakan hujan lebat dan curah hujan tinggi yang melanda Pakistan sejak Juni lalu telah menyebabkan sepertiga wilayah Pakistan terendam banjir.

Beberapa provinsi yang terdampak parah di antaranya Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Tercatat, sebanyak 1.136 jiwa meninggal dunia, 1.575 jiwa korban luka, 364.000 jiwa mengungsi, dan 33 juta jiwa terdampak.