Inionline.id – Universitas Terbuka (UT) berkomitmen bersama pemerintah dan pemangku kepentingan bidang pendidikan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia. Hal ini seiring dengan ditargetkannya capaian satu juta mahasiswa aktif UT dalam tiga tahun ke depan.
Rektor UT, Ojat Darojat optimistis target ini dapat tercapai, mengingat UT merupakan perguruan tinggi yang menawarkan fleksibilitas juga biaya kuliah terjangkau. Sehingga mampu menjawab tantangan peningkatan APK pendidikan tinggi di Tanah Air.
“Saat ini APK pendidikan tinggi kita masih 30 persen, masih di bawah negara-negara tetangga,” kata Ojat dalam sambutannya di Puncak Peringatan Dies Natalis ke-38 Universitas Terbuka di Jakarta, Minggu, 4 September 2022.
“Itu merupakan masa depan baru bagi perguruan tinggi di Tanah Air,” kata mantan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek ini.
Ainun mengatakan, bahwa sejumlah riset dan penelitian menyebutkan, perguruan tinggi perlu mengenakan biaya kuliah yang murah bahkan gratis di masa depan. Hal ini untuk membuka akses yang lebih luas lagi bagi masyarakat untuk mengenyam perguruan tinggi.
Dalam Dies Natalis ini juga dihadiri Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet). Dalam sambutannya, Bamsoet berharap, kehadiran UT dapat memberikan terobosan-terobosan. Sehingga pendidikan tinggi dapat diraih dengan biaya murah sambil mahasiswa juga dapat terus membantu keluarga.
“Inilah yang kita cita-citakan tidak boleh ada lagi kita mendengar ada warga Indonesia yang tidak kuliah karena faktor ekonomi. Dan saya juga mengingatkan perguruan tinggi tidak boleh menjadi menara gading dalam dimensi dan pemaknaannya,” tegas Bamsoet.
Menurut Bamsoet, saat ini UT telah menunjukkan kepada publik sebagai kampus yang terbuka bagi siapa saja untuk mengikuti kuliah. “Dan ke depan juga saya berharap untuk peningkatan mutu pendidikan. UT bisa mengundang dosen-dosen tamu dari luar negeri tanpa harus datang ke Indonesia melalui teknologi yang sudah ada sekarang ini maupun berbagai model-model yang ada dari berbagai kampus di luar negeri bisa di-share kepada mahasiswa kita di Tanah Air,” terangnya.
Indonesia Emas
Bamsoet mengatakan, dalam 23 tahun ke depan Indonesia akan memasuki tahun emas. Di mana diperkirakan 70 persen SDM akan disisi oleh angkatan muda, angkatan produktif.
“Sehingga jika SDM anak-anak muda tidak diarahkan pada mutu pendidikan tinggi maka bonus demografi yang kita harapkan mampu membuat lompatan besar Indonesian di tahun 2045 menjadi sia-sia,” ujarnya.
Dari sekitar 138 juta angkatan kerja pada tahun 2020, hanya sekitar 10-12 persennya saja yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Fakta lainnya setiap tahun ada sekitar 3,7 juta lulusan SMA dan sekolah sederajat dan sekitar 1,9 juta orang di antaranya tidak mampu atau tidak melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi.
“Jadi untuk mengejar ketertinggalan tersebut tentu ini menjadi tanggung jawab UT dan pemerintah untuk terus memberikan pendidikan yang murah bagi masyarakat. Saya setuju ke depan harus ada langkah-langkah yang berani dari pemerintah untuk memanfaatkan dana yang sudah dialokasikan ke pendidikan 20% dari APBN untuk sebesar-besarnya pendidikan masyarakat,” tegas Bamsoet.
Menurutnya, hal inilah yang belum dimaksimalkan dari anggaran fungsi pendidikan sebesar 20 persen tersebut. “Kalau sebagian kecilnya dialokasikan untuk peningkatan jumlah beasiswa di UT dari 2.00-, 4.000 beasiswa bahkan seterusnya, rasa-rasanya akan terjangkau dengan dana yang ada yang disediakan pemerintah. Dan berdasarkan UU dialokasikan 20 persen setiap tahunnya,” kata Bamsoet.
Puncak Dies Natalis
Rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-38 UT, telah dimulai sejak 22 Juni 2022. Kegiatan yang melibatkan seluruh sivitas akademika termasuk para mahasiswa dan seluruh pegawai, turut berpartisipasi dalam kegiatan lomba-lomba di Disporseni Nasional, serta kegiatan lain seperti pelaksanaan seminar hingga pengukuhan Guru Besar.
Acara puncak Dies Natalis ke-38 UT dirayakan oleh seluruh pegawai UT pada 4 September 2022. Tema yang diangkat kali ini adalah ”Bangkit dan Maju Bersama dalam Tatanan Baru PTNBH.” Acara puncak Dies Natalis diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center dengan masih menerapkan protokol kesehatan.
