Luhut Meminta Kementerian Hingga BUMN Setop Impor Goodiebag

Berita157 views

Inionline.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta kementerian/lembaga, BUMN, hingga pemerintah daerah (pemda) setop impor goodiebag untuk acara-acara yang digelar.

Hal tersebut ia lontarkan agar belanja produk dalam negeri oleh pemerintah terus meningkat. Dengan demikian, pemerintah membantu peningkatan produktivitas masyarakat untuk pengurangan kemiskinan.

“Contoh sederhana, goodiebag pada acara-acara kementerian/lembaga, BUMN, dan pemda agar tidak lagi menggunakan produk impor. Mari secara konsisten kita prioritaskan untuk produk dalam negeri utamanya UMKM dan koperasi,” papar Luhut dalam acara ‘Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda’, Kamis (29/9).

Ia pun menyebut realisasi belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga, pemda, dan BUMN telah mencapai Rp468,29 triliun.

Angka tersebut baru 49,97 persen dari target 937,20 triliun di tahun ini.

“Dapat kami laporkan realisasi belanja produk dalam negeri olek K/L, Pemda, dan BUMN mencapai Rp468,29 triliun,” ungkap Luhut.

Adapun hingga saat ini penayangan produk dalam negeri di e-katalog sudah mencapai 1.204.000 produk. Oleh karena itu, Luhut yakin hingga akhir tahun penayangan produk dalam negeri bisa mencapai 1,5 juta produk.

Luhut juga mengatakan pemerintah telah membuat enam terobosan untuk meningkatkan belanja produk buatan Indonesia. Pertama, digitalisasi pada integrasi sistem dan kodifikasi data belanja pemerintah.

Kedua, pernyataan kontrak payung dengan produsen laptop dalam negeri. Ketiga, peluncuran kartu kredit pemerintah domestik. Keempat, strategi pengurangan impor masing-masing kementerian/lembaga melalui regulasi internal dan perizinan impor hingga tingkat menteri.

Kelima, membekukan produk impor yang memiliki substansi dalam negeri. Keenam, menciptakan platform pengadaan nasional. Menurut Luhut, platform ini juga dapat dimanfaatkan oleh KPU untuk pengadaan barang dan jasa.

Luhut pun berharap aksi belanja produk dalam negeri ini menjadi gaya hidup pemerintah dan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi para pembantunya telah memiliki target penayangan produk di e-catalog lebih dari satu juta di tahun ini.

Ia juga bersyukur saat ini penayangan produk lokal di e-catalog sudah di atas 1 juta produk.

“Saya senang alhamdulilah dari target 1 juta akkhir tahun, produk-produk UMKM dan koperasi yang masuk ke e-catalog sudah mencapai di atas 1 juta, yang sebelumnya baru 50 ribu, melompat,” ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi kesal karena realisasi pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri baru Rp214 triliun pada akhir Maret 2022 lalu.

Angka ini setara dengan 14 persen dari total anggaran yang sebesar Rp1.481 triliun.

Jokowi menjelaskan anggaran untuk pengadaan barang dan jasa begitu besar tahun ini. Rinciannya, anggaran pusat sebesar Rp526 triliun, daerah Rp535 triliun, dan BUMN Rp420 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp1.481 triliun.

“Ini uang besar sekali, tidak pernah kita lihat dan ini kalau digunakan 40 persen saja (untuk pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri), maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Jokowi.