Kematian Covid RI yang Masih Tinggi dari Rata-rata Global Disoroti IDI

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Erlina Burhan Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyoroti tingkat kematian kasus (CFR) virus corona (Covid-19) di Indonesia yang masih di atas rata-rata kasus fatal global.

Kondisi itu menurutnya menjadi PR bagi pemerintah untuk meningkatkan pelacakan kontak dan perawatan pasien. Sementara warga juga diharapkan mampu tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 sebagai upaya meminimalisir penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

“Secara global CFR di bawah 2 persen, sementara angka Indonesia sekitar 2,7 persen. Jadi masih di atas rata-rata dunia. Ini makanya jadi PR tersendiri bagi kita,” kata Erlina dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (19/9).

Erlina kemudian meminta pemerintah untuk tetap waspada dan memberikan imbauan kepada para warga lanjut usia (lansia) terinfeksi Covid-19 yang memiliki komorbid agar dirawat di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, kendati gejala klinis yang dilaporkan hanya batuk dan demam misalnya.

Ia juga mencatat mayoritas pasien Covid-19 yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yakni para lansia, warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, dan warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19.

Erlina lantas mengingatkan Indonesia belum keluar dari pandemi Covid-19. Ia menyebut ada sejumlah faktor yang harus dipenuhi Indonesia, seperti penurunan kasus Covid-19 yang signifikan hingga kematian di bawah 5 kasus.

“Jadi kurva penurunan kasus itu flat, jangan riak-riak lagi, itu dari segi kasusnya dan diharapkan angka kematian rendah. Dan yang penting ada kondisi dimana masyarakat mempunyai kekebalan yang cukup kalau kemudian ada virus yang masuk,” ujar Erlina.

Sebagai informasi, beberapa hari terakhir, penambahan kasus kematian Covid-19 sempat mengalami kenaikan dan konsisten di atas 20 kasus kematian per hari yang terjadi selama 13-16 Maret. Namun demikian, jumlah kematian Covid-19 mingguan terpantau turun meski kecil.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 5-11 September, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 dalam sepekan berjumlah 123 kasus. Sementara pada periode 12-18 September, kasus kematian berkurang menjadi 122 kasus.

Jumlah kasus kematian yang menurun itu terjadi seiring dengan tren penurunan kasus konformasi Covid-19 dalam sepekan. Dengan demikian, jumlah warga yang mengalami perburukan gejala Covid-19 tak lebih tinggi pada sepekan terakhir ini.

Tercatat, selama periode 5-11 September, kasus konfirmasi Covid-19 berjumlah 19.950 kasus. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan data konfirmasi Covid-19 sepekan terakhir yang mencatatkan 16.314 kasus Covid-19.