Kasus Kematian Covid-19 Naik, Testing Turun Setelah Sepekan PPKM Jawa-Bali

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Pada Senin (5/9) ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di wilayah Jawa-Bali yang dimulai sejak 30 Agustus serta PPKM luar Jawa-Bali yang dimulai sejak 2 Agustus serentak berakhir.

Selama hampir sepekan PPKM yang berlaku di Jawa-Bali atau selama enam hari terakhir, jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan. Dalam laporan harian, Jawa-Bali mendominasi atau menyumbang kasus konfirmasi positif paling banyak dari pulau lainnya di Indonesia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada periode 24-29 Agustus, jumlah kematian akibat Covid-19 tercatat sebanyak 101 kasus.

Kemudian, pada enam hari setelahnya atau selama periode 30 Agustus hingga 4 September, kasus kematian Covid-19 meningkat menjadi 126 kasus.

Sementara tren penambahan kasus konfirmasi Covid-19 mengalami penurunan meskipun tak signifikan. Selama periode 24-29 Agustus, konfirmasi kasus Covid-19 berjumlah sebanyak 25.460 kasus.

Lalu selama periode 30 Agustus-4 September, jumlah konfirmasi kasus Covid-19 turun menjadi 23.367 kasus.

Adapun di tengah meningkatnya kasus kematian sepekan terakhir, jumlah warga yang diperiksa Covid-19 mengalami penurunan. Selama periode 24-39 Agustus, sebanyak 277.440 orang telah diperiksa. Sepekan setelahnya, jumlah warga yang diperiksa turun menjadi 214.337 orang.

Sebagai informasi, capaian pemeriksaan Covid-19 di Indonesia dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto sebelumnya buka suara soal kepastian pencabutan aturan PPKM di Indonesia.

Agus menyebut PPKM akan tetap diberlakukan selama Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi Covid-19 secara global.

“Saya kira dengan pertimbangan insiden kasus barunya itu kita bisa berperilaku seperti sudah endemi. Tapi PPKM-nya sampai hari ini level 1,2,3 dan 4 tetap akan digunakan karena masih terus waspada,” kata Agus di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (31/8).

Agus menyebut, kendati situasi Covid-19 mulai menunjukkan tren penurunan, tetapi bukan berarti Indonesia lepas dari Covid-19. Ia menyebut, masih ada potensi kenaikan kasus akibat varian baru maupun menurunnya antibodi warga terhadap vaksin Covid-19.