Gara-gara Terus Susut Ratusan Mahasiswa Tanam 5 Ribu Mangrove di Bali

Antar Daerah557 views

Inionline.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengatakan hutan mangrove seluas 3 ribu hektare di Bali terus menyusut dalam beberapa waktu tahun terakhir akibat proyek nasional.

Hal itu diungkapkan Asisten Pemerintah dan Kesra Sekda Bali, I Gede Dewa Indra Putra dalam acara penanaman 5 ribu pohon mangrove di Desa Pemogan, Denpasar Bali, Rabu (31/8).

“Seiring berjalannya waktu, luas hutan mangrove Tahura mengalami penurunan diakibatkan oleh kepentingan publik dan program nasional yang tidak dapat terelakkan,” kata dia dalam paparannya.

Indra mengungkap bahwa daerahnya kini memiliki total memiliki 3 ribu hektare hutan mangrove. Dari jumlah tersebut, sebesar 44 persen atau sekitar 1.373 hektare ada di Kawasan Hutan Tahura Ngurah Rai.

Kawasan Hutan Tahura Ngurah Rai juga memiliki 17 spesies mangrove sejati, dan 16 spesies mangrove ikutan. Kawasan itu juga dihuni sejumlah jenis biota laut, hingga burung.

Menurut dia, penyusutan luas hutan mangrove tersebut merupakan konsekuensi yang tidak bisa terelakkan. Terutama karena kawasan tersebut juga berada persis di kawasan strategis pusat pertumbuhan wisata di Bali, terutama di Sanur, Kuta, dan Nusa Dua.

“Hal ini dikarenakan posisi Kawasan Hutan Tahura Ngurah Rai yang sangat strategis berada pada pusat pertumbuhan industri pariwisata wilayah Sanur, Kuta dan Nusa Dua,” katanya.

Fungsi Mangrove

Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove KLHK, Inge Retnowati menjelaskan sejumlah fungsi vital mangrove. Antara lain untuk menjaga garis pantai, mencegah abrasi dan erosi, memelihara biota laut, menampung oksigen, hingga menjadi sumber ekonomi masyarakat.

Menurut Inge, pemerintah memiliki tugas untuk menjaga semua fungsi mangrove. Tugas-tugas itu terutama dilakukan lewat sejumlah kebijakan, termasuk sanksi kepada yang merusak area konservasi mangrove.

“Ketika dia ada di kawasan konservasi, lindung jadi ada area mangrove yg oleh pemerintah harus dijaga. Ada yang memang boleh dibuka,” katanya.

Tanam 5 Ribu Mangrove di Bali

Dalam acara itu, ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bali ikuti program penanaman 5 ribu pohon mangrove di Desa Pemogan, Denpasar, Bali pada Rabu (31/8).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Djarum Trees For Life, sebuah organisasi di bawah naungan Djarum Foundation jelang acara puncak G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji mengatakan pihaknya ingin mengajak semua pihak terutama generasi muda untuk peduli lingkungan. Menurutnya, penanaman yang diinisiasi pihaknya belum seberapa dibanding kerusakan lingkungan yang sudah dan terus berlangsung saat ini.

“Saya katakan tadi bahwa kegiatan 5 ribu tanam mangrove ini kecil. Di bandingkan kerusakan yg sudah dilalui, masih berlangsung di bumi kita,” kata dia kepada wartawan di lokasi.

Supanji menambahkan pilihannya memilih Bali karena merupakan daerah wisata. Ia berharap penanaman lima ribu mangrove akan menjaga kelangsungan biota laut dan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.

Namun, Djarum Trees for Life rencananya juga akan melakukan kegiatan serupa di beberapa daerah lain. Dalam waktu dekat, penanaman mangrove juga akan dilakukan di daerah Rembang, Jawa Tengah.

“Tentu. Di pantai Jawa kita akan melebar ke Rembang,” kata dia.