Bogor, Inionline.id – Anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor Mochamad Ichsan Maoluddin turun langsung ke jalan perempatan Gunung Putri bersama ratusan kader DPC PKS Gunung Putri melalui gerakan flash mob menolak kebijakan Pemerintah yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Sabtu (10/09/2022).
Menurut pengakuannya, PKS sudah melayangkan surat kepada Presiden Jokowi dengan berbagai pertimbangannya untuk menunda kenaikan harga BBM.
“Sehingga satu kondisi dimana permintaan PKS tidak direspon dengan baik, maka perlu disosialisasikan bahwa PKS sudah melakukan lobi, melakukan pendekatan secara struktur kepada Pemerintah, maka kita juga menginformasikan kepada masyarakat bahwa nampaknya saat itu hanya satu-satunya partai yang menolak walaupun kemudian kita juga berharap partai politik yang lain ikut menyuarakan yang sama, karena ini masalah keberpihakan atau kesepakatan politik sebetulnya mendukung atau menolak kenaikan BBM tersebut,” ungkapnya.
Kemudian Mochamad Ichsan menambahkan bahwa gerakan Flashmob itu salah satu ekspresi atau pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat umum secara lebih luas.
“Kebetulan yang mengkreasi ini adalah struktur di kepartaian di PKS, jadi acara itu pada hari dan jam yang sama sejak pukul 7 hingga pukul 9, kita berusaha mengingatkan bahwa yang menjadi keprihatinan masyarakat itu juga diwakili oleh salah satu partai poltik yang ada di Indonesia ini, baik itu pesan-pesan terkait dengan ekses kenaiakn BBM itu merambah kepada semua harga-harga ikut naik,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mochamad Ichsan mengatakan bahwa PKS perlu menguatkan tentang keberpihakan sebagai partai yang betul-betul membela masyarakat karena event ini tidak hanya cukup dengan Flashmob, akan tetapi gerakan ini harus menyeluruh kepada elemen-elemen masyarakat.
“Kebetulan karena PKS ini salah satu partai politik bahkan juga perwakilan ditingkat parlemen maka ini dijadikan sarana untuk mengapresiasi atau mengekspresikan salah satu bentuk ide gagasan kepada publik bahwa PKS bersama rakyat,” ujarnya.
Dirinya pun berharap kepada Pemerintah Pusat agar betul-betul membatalkan kenaikan BBM yang sudah berlangsung tanggal 6 hingga sekarang.
“Kita sudah menyaksikan bahwa side effect dari kenaikan BBM sudah dirasakan betul-betul mencekik rakyat,” tutup Mochamad Ichsan. (JC)
