Dalam 10 Hari Terakhir Rusia Kehilangan 4 Jet Tempur di Ukraina

Internasional157 views

Inionline.id – Rusia dilaporkan kehilangan empat jet tempur miliknya dalam pertempuran yang berlangsung beberapa hari terakhir di Ukraina. Itu berarti total sudah puluhan jet tempur Rusia yang hilang dalam pertempuran di Ukraina sejak invasi dilancarkan pada akhir Februari lalu.

Senin (19/9/2022), informasi itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen terbaru yang dirilis Senin (19/9) waktu setempat.

“Rusia kemungkinan besar kehilangan setidaknya empat jet tempur di Ukraina dalam 10 hari terakhir,” sebut Kementerian Pertahanan Inggris.

Dengan tambahan itu, menurut laporan intelijen Inggris, maka total sekitar 55 jet tempur Rusia hilang di Ukraina sejak awal invasi.

Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Inggris menyebut ada kemungkinan realistis bahwa meningkatnya kerugian itu merupakan dampak dari Angkatan Udara Rusia yang menerima risiko lebih besar dalam langkah memberikan dukungan udara secara erat terhadap pasukan darat Moskow, yang sedang ada di bawah tekanan akibat kemajuan yang dicapai pasukan Ukraina.

“Kesadaran situasional para pilot Rusia seringkali buruk,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.

“Ada kemungkinan realistis bahwa beberapa pesawat yang tersesat di wilayah musuh dan masuk ke dalam zona pertahanan udara yang lebih padat karena garis depan pertempuran bergerak dengan cepat,” imbuh pernyataan tersebut.

Disebutkan Kementerian Pertahanan Inggris bahwa kurangnya superioritas udara Rusia menjadi salah satu faktor paling penting yang mendasari kerapuhan rancangan operasional militer Moskow di Ukraina.

Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah maupun militer Rusia terkait laporan intelijen Inggris itu.

Diketahui bahwa Inggris yang merupakan sekutu Kiev, telah melatih tentara-tentara Ukraina jauh sebelum perang terjadi. Inggris juga menjadi salah satu negara pertama yang memberikan bantuan militer mematikan, seperti rudal antitank, untuk merespons invasi militer Rusia.