Akhir Tahun Ini BI Prediksi Ekonomi Global Cuma Tumbuh 2,8 Persen

Berita457 views

Inionline.id – Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh di angka 2,8 persen pada tahun ini, dan turun 2,7 sampai 2,6 persen tahun depan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ini karena risiko global yang masih menghantui seperti lonjakan inflasi, covid-19, hingga perang Rusia- Ukraina.

“Hasil assessment kami, risiko penurunan ekonomi global lebih besar di 2023. Faktornya, masih terjadinya disrupsi atau gangguan mata rantai global dan proteksionisme di berbagai negara. Heat wave dan respon kebijakan agresif di AS dan banyak negara,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/9).

Penurunan pertumbuhan ekonomi lebih besar, kata Perry, akan terjadi di negara utama seperti AS, Eropa, dan China. Sehingga ini akan mengganggu kinerja perdagangan yang tak setinggi sebelumnya.

BI menilai ekonomi China diperkirakan bakal tumbuh 3,2 persen di tahun ini. Namun, di 2023 meningkat menjadi 4,6 persen, namun semua tergantung pada kebijakan pengendalian covid-19 yang dilakukan.

Sedangkan, ekonomi AS diramal masih bisa tumbuh 2,1 persen di tahun ini dan di 2023 bakal turun menjadi 1,5 persen.

Sementara, perekonomian kawasan Eropa diperkirakan bakal tetap tumbuh di atas 2 persen atau 2,1 persen tahun ini. Namun, tahun depan bakal turun tajam menjadi hanya 1,2 persen.

“Itulah perkiraan-perkiraan Bank Indonesia mengenai ekonomi global,” jelasnya.

Sementara itu, perekonomian dalam negeri diprediksi bakal tetap tumbuh baik di tahun ini. Ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang masih tinggi didukung oleh kebijakan pemerintah yang menambah bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat, utamanya kelompok bawah, dari dampak kenaikan BBM.

Selain itu, kinerja ekspor diperkirakan tetap baik sampai akhir tahun khususnya untuk CPO, batu bara, serta besi dan baja seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 diperkirakan tetap bias ke atas dalam kisaran proyeksi kami pada 4,5-5,3 persen,” imbuh Perry.