Untuk Mencegah Jakarta Tenggelam di 2050 Ini Langkah Pemprov DKI

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Afan Adriansyah Asisten Pembangunan dan Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan Pemprov DKI sudah menyiapkan langkah-langkah mencegah Jakarta tenggelam pada 2050. Kebijakan yang disiapkan DKI sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.

“Pembangunan tanggul pantai di pesisir Jakarta, kolaborasi dengan Kementerian PUPR. Saat ini telah terbangun tanggul pantai antara lain di Kamal Muara, Muara Baru, Cilincing, dan lain-lain,” kata Afan, Senin (8/8/2022).

Adapun Pemprov melakukan pengendalian ekstraksi air tanah sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 93 Tahun 2021 tentang Zona Bebas Air Tanah.

“Terkait hal ini telah diterbitkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 93 Tahun 2021 tentang Zona Bebas Air Tanah,” ujarnya.

Afan juga berbicara soal pemerataan cakupan air minum yang ditargetkan rampung tahun 2030. Dia mengatakan perluasan dilakukan dengan mengurangi non-revenue water (NRW) dan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).

“Melalui pengurangan non-revenue water (NRW), pembangunan SPAM Regional maupun SPAM dalam lingkup internal DKI Jakarta, antara lain di Kali Pesanggrahan, Ciliwung, dan lain-lain,” katanya.

Dia menyampaikan, sejauh ini telah dibangun instalasi pengolahan air (IPA) Hutan Kota berkapasitas 500 lps dengan area layanan pada area pesisir sisi barat.

Sebelumnya diketahui, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyoroti tingginya penggunaan air tanah yang cukup besar di wilayah DKI Jakarta. Arief menyebut 90 persen wilayah DKI Jakarta diprediksikan akan tenggelam pada 2050.

“Salah satu hal yang saat ini menjadi tantangan kita bersama, bahwasanya di Provinsi DKI Jakarta isu tentang air minum yang memang masih tingginya pengambilan penggunaan dari air tanah,” kata Arief di acara konsultasi publik rencana kerja sama pengembangan SPAM di Provinsi DKI Jakarta.

“(Penggunaan air tanah) ini masih sangat besar sekali di Provinsi DKI Jakarta dan memang ini membuat kemudian banyak efek ekologi menjadi salah satu hal mengancam kehidupan di Jakarta,” sambung dia.

Arief menjelaskan, 90 persen wilayah Jakarta khususnya di bagian utara diprediksi akan tenggelam pada 2050. Hal itu terjadi lantaran penggunaan air tanah yang tidak segera diselesaikan.

“Ada beberapa isu yang juga menjadi salah satu juga menjadi bagian dari tantangan PAM Jaya, di mana penurunan atas muka dari tanah itu sendiri dilansir oleh BBC di mana Jakarta yang kemudian saat ini akan bisa tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi ketika memang ini terus berlangsung,” jelas Arief.

“Dan prediksinya di tahun 2050 diprediksikan 90 persen dari wilayah Jakarta terutama di bagian utara itu akan bisa juga kemudian tenggelam karena budaya atau kemudian penggunaan air yang kemudian tidak segera diselesaikan dan terus mengambil air dari tanah yang memang semakin seeking pastinya,” ucapnya.