Menhub Minta Maskapai Beri Diskon Tiket Pesawat untuk Mencegah Inflasi

Ekonomi057 views

Inionline.id – Di tengah lonjakan harga tiket pesawat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maskapai memberikan diskon.

Selain itu, Budi juga meminta maskapai melakukan efisiensi dan inovasi harga tiket pesawat jadi lebih mudah terjangkau. Hal ini menurut Budi merupakan sejumlah upaya pemerintah untuk menstabilkan harga tiket pesawat agar tidak menimbulkan inflasi yang tinggi.

“Melakukan efisiensi, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah di waktu-waktu tertentu, dan inovasi-inovasi lainnya,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/8).

Menurut Budi maskapai penerbangan bisa memberikan diskon pada hari-hari tertentu ketika okupansi pesawat sedang rendah. Misalnya di tengah pekan, ketika biasanya okupansi rata-rata pesawat hanya 50 persen.

Dengan pemberian diskon masyarakat bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk mendapatkan tiket yang lebih murah, sehingga tingkat keterisian penumpang akan meningkat dan harga tiket stabil.

“Dan secara kumulatif pendapatan maskapai meningkat dan akan memberi ruang agar tidak mengenakan tarif batas atas pada waktu puncak,” tuturnya.

Di sisi lain, Budi juga mendorong peningkatan peran pemerintah daerah (pemda) untuk memberi subsidi dengan cara melakukan block seat. Menurutnya pemda dapat menjamin tingkat keterisian agar bisa lebih dari 60 persen.

“Contohnya yang dilakukan pemda di Toraja, Sulawesi Selatan. Mereka memberikan dukungan kepada maskapai,” tutur Budi.

“Sehingga tingkat keterisian bisa di atas 70 persen dan maskapai bisa terus melayani rute tersebut dengan harga yang terjangkau, karena kepastian okupansinya,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, Budi juga mengusulkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menghilangkan atau menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur menjadi 5 persen.

Menurut dia, selama ini avtur mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40 persen lebih.

“Terlebih untuk pesawat kecil seperti propeller yang melayani daerah-daerah pelosok. Kami akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan terkait hal ini,” jelas Budi.

“Kalau semua upaya ini bisa dilakukan, diharapkan dapat menstabilkan harga tiket antara 15-20 persen,” imbuhnya.