Kemenkes Buka Suara Perihal Potensi Indonesia Bebas Covid Januari 2023

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Terkait isu dan potensi Indonesia bebas dari penularan virus corona (Covid-19) sehingga masyarakat mampu kembali hidup normal pada Januari 2023 mendatang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebut potensi itu bisa terjadi hanya dengan syarat jumlah perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dan negara lainnya menunjukkan tren penurunan kasus dan tidak muncul varian Covid-19 baru dengan karakteristik yang lebih berisiko tinggi.

“Januari tahun depan? Ya, semoga. Sangat tergantung dari pada peningkatan kasus dengan adanya sub varian baru. Jadi Indonesia bisa bebas, bisa, tapi kan negara lain kalau ada negara yang masih tinggi dan kecenderungan ada varian-varian baru kita sulit,” kata Maxi kepada wartawan di Kompleks DPR, Rabu (24/8).

Maxi melanjutkan, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif kendati jumlah penambahan kasus Covid-19 harian relatif kecil. Ia juga enggan memastikan kapan Indonesia masuk dalam fase endemi lantaran menurutnya penetapan status endemi merupakan kewenangan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Pak Menteri menyampaikan kita sudah menyiapkan transisi, transisi ke endemi. Kalau level 1 terus itu sudah di enam bulan berturut-turut, tapi kita kan naik lagi kasus,” ujarnya.

Perkembangan jumlah kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 memang menunjukkan tren penurunan dalam sepekan meski tidak signifikan. Selama periode 10-16 Agustus, kasus konfirmasi Covid-19 berjumlah 36.551 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan data konfirmasi Covid-19 sepekan terakhir yang mencatatkan 31.484 kasus Covid-19.

Penurunan itu juga terjadi pada kasus kematian. Tercatat selama periode 10-16 Agustus, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 dalam sepekan berjumlah 146 orang. Sementara pada periode 17-23 Agustus, kasus kematian Covid-19 berkurang meski tak signifikan menjadi 143 orang.

Namun demikian, penurunan kasus kematian dan konfirmasi Covid-19 itu juga dibarengi dengan kumulatif pemeriksaan mingguan yang menurun.

Selama periode 10-16 Agustus, jumlah warga yang diperiksa sebanyak 323.340 orang dengan total 749.542 spesimen yang diperiksa. Selanjutnya, pada rentang waktu 17-23 Agustus, jumlah orang yang diperiksa berkurang menjadi 281.855 orang dengan 619.180 spesimen yang dilaporkan.