Ini Data 40 Kecamatan di Bogor Rawan Longsor-Banjir Bandang

Antar Daerah457 views

Inionline.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebutkan ada 26 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang masuk kategori wilayah rawan longsor. Hal ini diungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko.

“Secara umum potensi gerakan tanah di Bulan Agustus masih sama dengan Bulan Juli. Namun dengan cakupan wilayah cakupan yang lebih sedikit. Potensi tinggi (terjadi pergerakan tanah) berkurang dan potensi rendah bertambah. Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, 26 kecamatan berpotensi menengah hingga tinggi,” kata Aris Nurjatmiko, Kamis (5/8/2022).

Wilayah yang masuk kategori rawan pergerakan tanah antara lain Kecamatan Babakanmadang, Bojonggede, Ciawi, Cariu, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Ciseeng, Citereup, Hunungputri, Gunungsindur, Jasinga, Klapanunggal, Leuwisadeng, Leuwiliang, Nanggung, Parung, Parungpanjang, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, Tanjungsari, dan Tenjo.

Sedangkan 14 kecamatan lainnya, kata Aris, masuk wilayah kecamatan yang berpotensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

“Wilayah dengan potensi banjir bandang dan aliran bahan rombakan yaitu Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari, Tenjolaya,” ungkap Aris.

“Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi,” terangnya.

BPBD mengimbau warga tetap waspada. Warga diminta tetap siaga.

“Untuk wilayah yang terdapat potensi tersebut, diharap selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap menghadapi bencana yang datang tiba-tiba,” tambah Aris.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, total 86 bencana terjadi selama Juli 2022 di Kabupaten Bogor. Bencana yang terjadi mulai dari longsor, kebakaran, banjir, angin kencang, kekeringan, dan pergeseran tanah.

Puluhan bencana itu terjadi di 66 desa dari 27 kecamatan di Kabupaten Bogor. Bencana itu mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 176 orang mengungsi, 58 bangunan rumah, serta 71 bangunan fasilitas pendidikan, umum, dan ibadah, rusak.