Dalam Sepekan Harga Telur di Pasar Masih di Atas Rp30 Ribu Per Kg

Ekonomi657 views

Inionline.id – Dalam sepekan terakhir harga telur masih bertahan di atas Rp30 ribu per kilogram (kg) di pasar tradisional. Kendati, kenaikan ini bukan dipicu oleh minimnya pasokan.

Senin (29/8), harga telur di Pasar Mampang Prapatan Jakarta Selatan dijual Rp32 ribu per kg dari normalnya kisaran Rp28 ribu per kg.

“Telur Rp32 ribu, sudah seminggu,” kata Parna (29), salah seorang pedagang di pasar tersebut.

Parna mengaku akibat lonjakan harga telur, penjualannya menurun hampir 50 persen, dari biasanya 30 kg per hari menjadi 15 kg per hari. Ia menuturkan harga telur memang sudah naik sejak dari agen. Ia mengeluarkan modal Rp30 rb per kg.

Parna membantah jika kenaikan harga telur karena stok yang menipis di peternak. Pasalnya, selama ini pasokan selalu melimpah.

Pedagang lainnya bernama Anis (42) menjual telur ayam seharga Rp31 ribu per kg. Ia mengaku harga telur memang fluktuatif, namun lebih sering naik.

“Kemarin sempat turun Rp500, terus naik Rp1.000, naik lagi Rp500, gak seimbang,” kata dia.

Sama seperti Parna, Anis mengaku stok telur dari agen memang banyak. Hanya saja, harganya masih tinggi. “Stok normal sih, gak kurang. Cuma harga enggak turun-turun,” kata Anis.

Sementara itu di Pasar Warung Buncit Jakarta Selatan, harga telur sempat turun Rp1.000 dari Rp31 ribu menjadi Rp30 ribu per kg. Meski begitu, harga telur masih terbilang mahal. Pasalnya, saat normal telur ayam hanya dibanderol Rp26 ribu hingga Rp27 ribu per kg.

“Biasanya Rp27 ribu atau Rp26 ribu, naiknya Rp1.000, Rp1.000 sampai ke Rp31 ribu,” kata Anwar (18), salah satu pedagang di pasar tersebut.

Ia mengaku penjualan telur di tengah kenaikan harga ini tidak menurun. Sebab, telur merupakan kebutuhan pokok. Dalam sehari Anwar bisa menjual 300 kg telur.

Namun, tak jarang ia harus menerima protes dari beberapa pelanggannya. Anwar menceritakan pelanggan kaget mengetahui harga telur naik di atas Rp30 ribu per kg.

“Emak-emak pada protes. Dulu mereka beli Rp27 ribu, pas ke sini lagi harganya sudah naik. Mereka protes kok gak Rp27 ribu,” papar Anwar.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan harga telur ayam tercatat tertinggi dalam sejarah atau lima tahun terakhir.

“Persoalan telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27 ribu per kg menuju Rp29 ribu, ke Rp30 ribu bahkan sekarang sampai ke Rp32 ribu per kg, Menurut kami, ini harga tertinggi dalam sejarah, lima tahun terakhir kementerian perdagangan bekerja,” kata Abdullah beberapa waktu lalu.

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Pardjuni menyebut kenaikan harga telur ayam juga disebabkan panjangnya rantai distribusi.

Dari kandang, daging ayam dan telur ayam harus melalui broker, kemudian pengecer sebelum bisa sampai ke tangan konsumen.

“Para pedagang juga sering memanfaatkan kesempatan saat harga daging dan telur ayam di tingkat kandang murah. “Begitu harga murah, mereka biasanya ambil marginnya tinggi,” tutur Pardjuni.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi harga akan turun dalam dua pekan ke depan.

“Nanti ini dua minggu ini Insya Allah akan turun,” kata Jokowi di Pasar Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan kenaikan harga telur itu salah satunya dikarenakan harga pakan ternak yang juga naik.