Unpad Membuka Program Magister Berbasis Proyek, Kuliah Berdasarkan Permasalahan Dunia Kerja

Pendidikan057 views

Inionline.id – Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Program Magister Berbasis Proyek. Progam dibuka untuk berkontribusi menyiapkan SDM andal yang relevan dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S Kartasasmita menjelaskan program Magister Berbasis Proyek merupakan program magister dijalankan aplikatif. Pembelajaran akan lebih banyak untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan kasus yang terjadi di dunia usaha maupun dunia industri.

“Unpad akan membuat program ini betul-betul proyek yang berbasiskan permasalahan dunia kerja dunia industri. Pendidikannya tidak berbasiskan teori, tetapi berbasiskan permasalahan riil di masyarakat,” kata Arief dikutip dari laman unpaa.ac.id, Selasa, 26 Juli 2022.

Pengajar pada program Magister ini tidak hanya dari kalangan dosen. Unpad telah menjalin banyak mitra untuk mendatangkan praktisi prominen yang siap menjadi mentor dan mengenalkan berbagai studi kasus yang terjadi di dunia usaha maupun dunia industri.

Program ditawarkan kepada lulusan program Sarjana yang minimal memiliki pengalaman bekerja atau bagi lulusan baru yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman kerja magang. Pendaftaran program Magister Berbasis Proyek dibuka hingga Selasa, 2 Agustus 2022.

Arief menjelaskan pendaftaran program ini juga tidak mensyaratkan kualifikasi sesuai program Magister sains murni. Selain itu, luaran dari program ini juga tidak mensyaratkan publikasi internasional.

Tetapi menghasilkan solusi atau produk yang benar aplikatif, menjawab permasalahan, dan memiliki standar KKNI yang setara Magister sains. “Untuk proyek yang dikerjakan bisa dari kasus yang dihadirkan dosen atau praktisi, bisa juga membawa kasus dari tempat kerja mereka untuk dipecahkan melalui kerja sama dengan dosen dan supervisor di Unpad,” kata Arief.

Penyelenggaraan pembelajaran pada program Magister Berbasis Proyek ini akan menggunakan kombinasi pemberian ceramah (teori) secara daring serta pengerjaan proyek untuk kasus tertentu. Arief menjelaskan pemberian teori akan disesuaikan dengan kedalaman materi kasus yang akan dikerjakan.

“Jika diperlukan pemahaman materi lebih banyak, maka pemberian teori akan disampaikan secara online. Kalau memang lebih banyak aplikasi, maka akan sedikit teorinya,” papar Arief.

Arief menjelaskan kebutuhan pasar akan SDM di era revolusi industri 4.0 salah satunya adalah mereka yang memiliki jiwa problem solver dan kemampuan berpikir kritis. “Unpad berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara menawarkan program Magister Berbasis Proyek,” papar dia.

Ada empat program peminatan yang dibuka pada Program Magister Berbasis Proyek. Yaitu peminatan tersebut, yaitu: Ekonomi Digital, Data Sains, Ilmu Hukum, serta Hukum dan Manajemen Infrastruktur.

Arief menyebut ke depan direncanakan dibuka program peminatan lainnya yang relevan dengan kebutuhan di era revolusi industri. “Empat program ini didasarkan atas tingginya permintaan pasar akan SDM di bidang hukum, ekonomi digital, data sains, dan masalah infrastruktur. Kita akan siapkan ahli atau SDM di bidang tersebut,” kata Arief.

Khusus untuk program ini, Unpad akan membuka perwakilan kantor di wilayah Jakarta. Pembukaan kantor untuk mengakomodasi urusan administratif ataupun hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran.

Secara teknis persyaratan program Magister Berbasis Proyek Unpad adalah sebagai berikut:

  1. Lulusan program sarjana atau sarjana terapan yang terakreditasi oleh BAN PT/LAM dengan IPK minimal 3.00
  2. Memiliki masa kerja minimal 2 tahun
  3. Untuk lulusan di bawah dua tahun dan/atau IPK S1/S1 terapan di bawah 3.00 harus memenuhi persyaratan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebesar 450 dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) sebesar 450 atau setara. TKA dan TKBI dikeluarkan lembaga resmi di Unpad atau lembaga lain yang diakui Unpad.
  4. Tes Kemampuan Akademik (TKA) dari Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadajaran (PIP Unpad), PLTI Himpsi; UGM; Unair; UI dan Bappenas
  5. Sertifikat English Language Test (ELT) Unpad atau tes kemampuan Bahasa Inggris dari institusi lain yang diakui Unpad, yaitu: International TOEFL (Paper-Based Test) nilai minimal 450; International TOEFL (Internet-Based Test) nilai minimal 45; International TOEFL (Computer-Based Test) nilai minimal 135; Test of English Proficiency (TOEP) dari Pusat Layanan Tes Indonesia (PLTI) nilai minimal 450; International English Language Testing System (IELTS) Academic dari institusi British Council, IALF, dan IDP nilai minimal 4,5; English proficiency dari Duolingo (https://englishtest.duolingo.com/) nilai minimal 75; dan Lembaga Bahasa dari ITB atau UPI.

Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran program Magister Berbasis Proyek Unpad dapat dilihat di laman SMUP.