Alasan Percepat Vaksinasi Dosis Keempat Nakes Dibeberkan Wamenkes

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) mengungkapkan alasan pemerintah memutuskan untuk segera menggelar program vaksinasi virus corona (Covid-19) dosis keempat atau booster bagi tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.

Dante menyebut, nakes merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19. Selain itu, dalam beberapa waktu terakhir jumlah nakes yang terpapar Covid-19 menurutnya meningkat hingga ada kasus kematian.

“Jadi nakes merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan terutama pada masa Covid-19 ini. Kita tahu sudah ada dua dokter yang meninggal akibat pandemi Covid-19 yang berkembang dengan varian yang ada sekarang,” kata Dante dalam rekaman suara, Kamis (28/7).

Dante juga memastikan, pelaksanaan vaksinasi booster kedua telah melalui kajian dan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) sehingga dipastikan keamanannya. Saat ini, booster kedua dapat dilakukan menggunakan stok vaksin Covid-19 yang ada

Ia juga tak menutup kemungkinan, booster selanjutnya akan menggunakan vaksin produksi dalam negeri, Merah Putih. Namun demikian, seluruh proses itu menurutnya harus menunggu hasil uji klinis dan juga rekomendasi dari ITAGI.

“Kalau memang clinical trial vaksin Merah Putih itu sudah masuk dalam clinical trial tahap booster maka tentu bisa digunakan,” ujar Dante.

Kemenkes sebelumnya juga mengatakan, ketentuan regimen booster kedua nakes di Indonesia masih sama dengan pemberian booster pertama, rinciannya sebagai berikut. Warga penerima vaksin primer dosis satu dan dua Sinovac dapat menerima booster dari enam jenis vaksin.

Mereka yakni AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), Moderna dosis penuh (0,5 ml), Sinopharm dosis penuh (0,5 ml) dan Sinovac dosis penuh (0,5 ml), serta vaksin Zifivax dengan dosis penuh (0,5 ml).

Selanjutnya, penerima vaksin primer Sinopharm terkini dapat memperoleh booster dari dua merek vaksin, yakni Sinopharm dosis penuh (0,5 ml) dan Zifivax dengan dosis penuh (0,5 ml).

Kemudian, vaksin primer AstraZeneca maka booster-nya bisa menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Selanjutnya, vaksin primer Pfizer, untuk booster-nya bisa menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Lalu vaksin primer Moderna, booster dapat menggunakan vaksin yang sama separuh dosis (0,25 ml). Kemudian vaksin primer Janssen (J&J), dapat menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml) sebagai booster-nya.