Akibat Gelombang Panas di Spanyol Lebih dari 500 Orang Tewas

Internasional057 views

Inionline.id – Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa ‘lebih dari 500 orang’ tewas dalam 10 hari terakhir akibat gelombang panas yang melanda negara tersebut. Gelombang panas ini tercatat sebagai salah satu yang paling intens yang pernah melanda Spanyol.

Kamis (21/7/2022), Sanchez dalam pengumumannya mengutip penghitungan yang dirilis Carlos III Health Institute pada Senin (18/7) yang memperkirakan jumlah kematian akibat suhu panas ekstrem berdasarkan jumlah kematian berlebih jika dibandingkan angka rata-rata pada tahun sebelumnya.

Institut itu menekankan bahwa jumlah tersebut merupakan perkiraan statistik dan bukan jumlah kematian resmi.

“Selama gelombang panas ini, lebih dari 500 orang tewas akibat suhu udara yang begitu tinggi, menurut statistik,” ucap Sanchez dalam pernyataannya.

“Saya meminta warga untuk sangat berhati-hati,” imbaunya, sembari menekankan bahwa ‘darurat iklim adalah kenyataan’.

Spanyol dicengkeram gelombang panas yang juga menyelimuti sebagian besar wilayah Eropa bagian barat, yang mencetak rekor suhu udara tertinggi hingga 45 derajat Celsius di beberapa wilayah pekan lalu. Suhu udara panas yang ekstrem ini dilaporkan menyebabkan belasan kebakaran hutan di Eropa Barat.

Ribuan orang di Spanyol terpaksa mengungsi akibat rentetan kebakaran hutan, yang sejauh ini dilaporkan menewaskan sedikitnya dua orang.

Badan meteorologi AEMET menuturkan pada Rabu (20/7) waktu setempat bahwa gelombang panas pada 9-18 Juli tercatat sebagai yang paling intens yang pernah melanda Spanyol.

“Paling tidak, ini merupakan gelombang panas paling intens ketiga dalam hal luasnya geografis dan durasi (sejak pencatatan modern dilakukan AEMET tahun 1975 lalu),” sebut juru bicara AEMET, Beatriz Hervella.

Ditambahkan Hervella bahwa hanya dua gelombang panas lainnya yang berlangsung lebih lama, salah satunya pada Juli 2015 yang berlangsung 26 hari dan satu lagi pada Agustus 2003 yang berlangsung selama 16 hari.