Walau Aktivitas Menurun Cukup Minum Tetap Penting Dilakukan Lansia

Kesehatan157 views

Inionline.id – Minum air putih merupakan hal yang penting untuk dilakukan kapan saja. Memenuhi kebutuhan minum ini juga semakin penting dilakukan oleh lansia terutama pada saat menurunnya aktivitas mereka.

Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Dr. Atmarita, MPH mengingatkan kaum lanjut usia (lansia) untuk tetap menjaga kebutuhan cairan tubuh dengan meminum air putih yang cukup meskipun aktivitas fisiknya tidak sebanyak orang-orang yang lebih muda usia.

“Biasanya kalau lansia aktivitasnya berkurang, tapi kebutuhan cairan tetap dibutuhkan supaya tidak dehidrasi. Kadang-kadang orang tua suka lupa minum, nah, itu bisa dehidrasi,” kata Atmarita beberapa waktu dilansir dari Antara.

Menurut buku kesehatan lansia dari Kementerian Kesehatan, kecukupan air putih setiap orang minimal delapan gelas per hari.

Mengenai kebutuhan gizi lansia, Atmarita mengatakan, lansia pada dasarnya harus memenuhi pedoman gizi seimbang dari pemerintah yang berlaku bagi semua kelompok umur, hanya saja terdapat perbedaan dalam hal Angka Kecukupan Gizi (AKG).

“Sebetulnya prinsipnya sama untuk semua orang, hanya memang ada perbedaan. Kita pakai prinsip gizi seimbang, seluruh orang itu dari lahir sampai tua prinsipnya gizi seimbang. Hanya memang ada perbedaan jumlah-jumlah tertentu,” katanya.

4 Pilar Gizi Seimbang

Ia menjelaskan pedoman gizi seimbang terdiri dari empat pilar, antara lain makanan yang beragam, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah makan, melakukan aktivitas fisik atau berolahraga, dan memantau berat badan ideal.

Sementara AKG, kata Atmarita, menunjukkan angka rata-rata kebutuhan zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang dalam kondisi sehat, bergantung jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas fisik, tinggi badan, dan berat tubuh. Gizi yang harus dicukupi adalah energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, dan mineral.

Atmarita mengatakan kebutuhan kalori harian dapat berkurang seiring bertambahnya usia dari dewasa hingga lansia. Hal tersebut terjadi karena faktor aktivitas fisik yang sudah semakin berkurang. Selain itu, penurunan fungsi organ tubuh, seperti pada sistem pencernaan, juga memungkinkan berkurangnya nilai AKG pada lansia.

Cara Penuhi Gizi Seimbang

Ia menambahkan lansia tetap bisa memenuhi gizi seimbang dengan menerapkan pedoman “Isi Piringku” setiap sekali makan. Komposisi “Isi Piringku” mencakup setengah piring buah dan sayur, sepertiga lauk pauk (sumber protein), dan dua pertiga makanan pokok (sumber karbohidrat) setiap kali makan.

Sedangkan untuk kebutuhan vitamin, Atmarita mengatakan konsumsi suplemen bagi lansia masih diperbolehkan selama mengikuti anjuran penggunaan dari dokter. Namun jika kondisi lansia sehat dan tidak terdapat kondisi medis tertentu, ia menganjurkan agar mencukupi vitamin yang didapat secara alami seperti dari makanan sehari-hari.

Biasanya lansia kerap mengalami masalah susah makan atau kehilangan nafsu makan sehingga kecukupan gizinya menjadi tidak terpenuhi. Jika masalah seperti itu terjadi, Atmarita menyarankan agar menerapkan porsi makan kecil namun sering. Anjuran Kemenkes mengenai porsi makan ini yaitu makanan utama sebanyak tiga kali dan selingan tiga kali.

“Misalnya, nasi harus setengah porsi, itu tinggal dibagi-bagi saja. Lalu ada makanan pengganti juga, jadi nasi itu bisa digantikan dengan yang sama-sama karbohidrat, seperti roti dan ubi-ubian. Kalau pagi hari dia sudah makan nasi, terus jam 10 mau makan ubi atau roti, itu juga diperhitungkan,” tandas Atmarita.