Persiapan Dana Pandemi hingga Panduan Prokes Global Diusulkan Menkes ke WHO

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tiga usulan terkait pandemi dan sistem ketahanan kesehatan global dalam The First G20 Health Ministerial Meeting and The First G20 Joint Finance and Health Ministerial Meeting di Yogyakarta, Senin (20/6).

Dalam acara itu, hadir pula Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom. Usul pertama, yaitu menghubungkan laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) global dan membentuk dana pandemi.

“Pertama, bagaimana kita membentuk persiapan dana pandemi dan penggunaan dana untuk akses hal darurat, terapeutik, dan vaksin. Bagaimana pula kita menghubungkan laboratorium WGS global,”  kata Budi dalam siaran YouTube Kemenkes RI.

Budi menyebutkan gagasan berbagi dan integrasi data WGS bisa jadi mitigasi jika ada penyakit baru yang menyebabkan pandemi global. Ia menambahkan, tujuan pembentukan dana darurat untuk persiapan pandemi dapat difungsikan untuk mengakses obat-obatan yang dibutuhkan selama pandemi, termasuk vaksin, dan alat tes diagnostik.

Ia pun mengusulkan untuk merangkul institusi-institusi dunia yang sebelumnya sudah sukses melakukan pendistribusian vaksin.

“Di pandemi sebelumnya banyak organisasi-organisasi dunia seperti di antaranya Global Fund, UNICEF, COVAX yang menguruskan distribusi vaksin ke seluruh dunia secara informal. Nah, itu yang harus diformalkan,” kata dia

Usulan kedua, Budi menginginkan WHO menggagas standar protokol kesehatan (prokes) global.

Budi mengatakan harmonisasi prokes global itu bisa berbentuk QR Code yang menyediakan data pengetesan dan vaksin. Menurutnya, saat ini negara-negara memiliki kebijakan yang berbeda terkait tes Covid-19, vaksin, dan karantina.

Karena itu, dia mengusulkan agar WHO menginisiasi satu dokumen prokes Covid-19 seperti halnya sistem imigrasi dalam penggunaan paspor serta pemanfaatan digitalisasi.

“Saya sudah katakan kepada teman saya, dr Tedros, bahwa WHO siap mengamankan public key melalui QR Code standar,” ucapnya.

Usul ketiga, Budi menginginkan agar terjadi transfer teknologi dalam pengembangan riset serta pembentukan hub vaksin dan obat-obatan yang mendukung ketahanan kesehatan negara.

WHO sebelumnya memberikan lampu hijau bagi Indonesia sebagai salah satu negara penerima transfer teknologi pembuatan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA. Dengan demikian, Indonesia akan jadi pusat global hub atau pusat produksi vaksin virus Covid-19 di kawasan Asia Tenggara.