Diprediksikan oleh Kemenkes, Angka Kematian Omicron BA.4 dan BA.5 Rendah

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Diprediksikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlah kasus kematian warga akibat terpapar mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 tidak akan setinggi angka kematian pada lonjakan-lonjakan Covid-19 sebelumnya.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menambahkan, prediksi itu ia sampaikan mengingat kedua subvarian itu memiliki tingkat virulensi atau keparahan yang lebih rendah ketimbang subvarian Omicron sebelumnya maupun Delta.

“Betul [BA.4 dan BA.5 tidak separah dulu], tetapi kasus tetap naik ya jangan kaget. Kematian bisa lebih rendah atau tidak tinggi kalau hospitalisasi rendah,” kata Syahril, Selasa (28/6).

Syahril kemudian mewanti-wanti agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan. Ia juga mendorong agar masyarakat segera mengakses vaksinasi dosis lanjutan atau booster untuk mendapatkan imunitas tambahan.

“Jadi tenang saja, yang penting orang-orang yang positif Covid-19 isolasi mandiri dan terpusat,” ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah memprediksi puncak gelombang Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. Prediksi itu, kata dia, didasari atas pengamatan yang telah terjadi di Afrika Selatan.

Budi mengatakan Afrika Selatan merupakan negara asal dari kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang saat ini sedang mengalami pola peningkatan kasus tersebut.