Di Seluruh Indonesia 214 Ribu Ternak Sudah Terpapar PMK

Berita057 views

Inionline.id – Hewan yang terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia sudah mencapai 214.994 hewan ternak sampai saat ini.

Mengutip situs siagapmk.id, 67.693 dari total hewan ternak yang terpapar PMK sudah sembuh dan 1.266 ekor mati. Lalu, 1.924 hewan dipotong bersyarat dan 144.111 ekor belum sembuh.

Sejauh ini, PMK sudah mewabah di 19 provinsi dan 206 kabupaten/kota. Jawa Timur menjadi daerah dengan kasus terbanyak mencapai 83.491 hewan yang terinfeksi PMK.

Diikuti Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 31.845 ekor, Aceh 25.382 ekor, Jawa Tengah 25.129 ekor, Jawa Barat 23.476 ekor, dan Sumatera Utara 8.931 ekor.

Kemudian, hewan yang terpapar di Yogyakarta sebanyak 5.249 ekor, Sumatera Barat 3.775 ekor, Kepulauan Bangka Belitung 2.433 ekor, Kalimantan Barat 1.222 ekor, dan Banten 1.020 ekor.

Selanjutnya, Jambi 695 ekor, DKI Jakarta 610 ekor, Lampung 323 ekor, Kalimantan Selatan 347 ekor, Riau 225 ekor, Sumatera Selatan 348 ekor, Kalimantan Tengah 347 ekor, dan Bengkulu 257 ekor.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan demi menekan penyebaran PMK, pemerintah akan melakukan vaksinasi hewan ternak. Pemerintah sudah mengimpor vaksin agar langkah itu bisa dilakukan.

Sebanyak 800 ribu dosis vaksin PMK tiba di Indonesia pada Jumat (17/6). Ratusan vaksin itu langsung didistribusikan ke berbagai daerah yang masuk zona merah dan kuning.

“Saya berharap gugus tugas yang ada di kabupaten, crisis center yang ada di kabupaten atau provinsi, dan secara nasional sudah mempersiapkan diri untuk melakukan penyuntikan vaksin,” kata Syahrul.

Ia menambahkan bahwa pemerintah juga melakukan percepatan produksi vaksin PMK melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya. Pemerintah menargetkan vaksin tersebut rampung pada awal Agustus 2022.

“Yang pasti yang ada ini kami maksimalkan, yang kami pesan 3 juta sebagai vaksin darurat. Pada proses selanjutnya akan kami gunakan kebijakan pemerintah yang ada dan bisa kami pesan lebih banyak,” pungkas Syahrul.