Sempat Tertunda, Pemerintah akan Mengkaji Kenaikan Tarif KRL

Ekonomi957 views

Inionline.id – Setelah sempat tertunda jelang momen Lebaran 2022, Pemerintah tengah mengkaji waktu kenaikan tarif KRL.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan tarif dasar KRL Commuter Line naik Rp2.000 dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 untuk jarak 25 kilometer (km) pertama.

Berdasarkan bahan paparan, semula rencana kenaikan tarif KRL akan diberlakukan pada 1 April 2022.

Meski demikian, Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya masih akan mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat sebelum merencanakan kenaikan tarif.

Ia memastikan kenaikan tarif tidak akan dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2022. Nah, mengingat saat ini Lebaran telah lewat, pembahasan terkait waktu penerapan kenaikan tarif KRL masih bergulir.

“Penyesuaian tarif KRL tidak akan dilakukan sebelum puasa dan lebaran. Setelah itu pun kami pasti akan kaji lagi waktu implementasinya, melihat situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat,” ujar Adita kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/3) lalu.

Terpisah, Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar mengatakan usulan menaikkan tarif KRL menjadi Rp5.000 untuk jarak 25 km pertama adalah berdasarkan survei dan diskusi.

Kami akan usulkan penyesuaian tarif kurang lebih Rp2.000 pada 25 km pertama. Jadi, kalau yang semula sebesar Rp3.000 untuk 25 km ini jadi Rp5.000,” paparnya.

Sementara, untuk tarif lanjutan KRL 10 km berikutnya tetap Rp1.000 atau tidak ada kenaikan.

Arif mengatakan kenaikan tarif KRL ditentukan sesuai dengan survei ability to pay-willingnes to pay (ATP/WTP).

Survei tersebut dilakukan untuk melihat kemampuan dan keinginan membayar masyarakat untuk ongkos KRL Commuter Line.

Dari survei yang dilakukan di Jabodetabek, rata-rata ATP atau kemampuan membayar masyarakat adalah sebesar Rp8.486 untuk ongkos KRL.

Sementara, WTP atau keinginan membayar masyarakat pada moda Commuter Line sebesar Rp4.625.

Survei tersebut dilakukan pada 6.841 orang di Jabodetabek. Mulai dari lintas Bogor, Bekasi, Serpong, hingga Tangerang.