Ketahui Manfaat Dari Tahu, Dapat Mencegah Risiko Kanker

Kesehatan057 views

Inionline.id – Salah satu lauk pauk yang digemari oleh masyarakat Indonesia dan biasanya disajikan bersamaan dengan tempe adalah tahu. Tahu dibuat dengan mengentalkan susu kedelai untuk membuat dadih. Dadih kemudian ditekan dan dipadatkan menjadi balok-balok putih yang dikenal sebagai tahu.

Karena berasal dari susu kedelai, tahu secara alami bebas gluten dan rendah kalori. Tahu tidak mengandung kolesterol dan merupakan sumber zat besi dan kalsium yang sangat baik. Sehingga tahu merupakan sumber protein yang penting, khususnya bagi seseorang yang tidak dapat mengonsumsi sumber protein lain seperti daging.

Tahu banyak digemari oleh masyarakat karena mudah dibeli di pasar hingga supermarket besar dan harganya yang terjangkau. Hanya mengeluarkan beberapa ribu rupiah saja, sudah bisa mendapatkan 1 potong besar tahu yang dapat dipotong menjadi beberapa potongan kecil sebagai lauk sehari-hari.

Tahu juga mengandung isoflavon seperti fitoestrogen. Isoflavon mungkin memiliki sifat estrogen-agonis atau estrogen-antagonis. Hal ini dapat membantu melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker, penyakit jantung, dan osteoporosis. Namun, konsumsi berlebihan juga dapat menimbulkan beberapa risiko.

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini adalah manfaat dari tahu bagi kesehatan tubuh:

Mengurangi Resiko Penyakit

1. Mengurangi Resiko Kanker Payudara Dan Prostat

Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa genistein yang merupakan isoflavon utama dalam kedelai, memiliki sifat antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Di masa lalu, kebingungan telah muncul mengenai keamanan mengonsumsi kedelai setelah diagnosis kanker payudara. Hal ini karena isoflavon memiliki struktur kimia yang mirip dengan estrogen, dan kadar estrogen yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Namun, mengonsumsi makanan kedelai dalam jumlah sedang, atau kurang dari dua porsi sehari, tidak mempengaruhi pertumbuhan tumor atau risiko terkena kanker payudara. Justru dengan mengonsumsi tahu secara teratur dapat menekan resiko kanker tersebut.

2. Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

Isoflavon kedelai telah terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol “jahat” LDL, meskipun tampaknya tidak meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol “baik”. Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai setiap hari dapat menurunkan penanda risiko penyakit kardiovaskular, termasuk berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan kolesterol total. Hal ini pada akhirnya akan mengurangi resiko aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.

Meningkatkan Fungsi Ginjal dan Otak

3. Membantu Meningkatkan Fungsi Ginjal

Protein khususnya protein kedelai, dapat meningkatkan fungsi ginjal, dan dapat bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal. Analisis yang telah dilakukan menunjukkan efek positif kedelai pada beberapa biomarker dari mereka yang menderita penyakit ginjal kronis.

4. Membantu Menunda Dan Mengurangi Gejala Menopause

Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa mengonsumsi produk kedelai dapat membantu meringankan gejala menopause, seperti hot flashes atau sensasi panas dan terbakar di daerah leher, dada dan wajah karena fitoestrogen yang dikandungnya. Walaupun gejalanya mungkin berbeda di antara wanita, hot flashes jarang terjadi di negara-negara Asia karena mereka mengonsumsi lebih banyak kedelai.

5. Pengobatan Penyakit Otak Karena Usia

Studi populasi telah menunjukkan bahwa tingkat gangguan mental terkait usia di daerh di mana orang-orangnya banyak mengonsumsi kedelai memiliki tingkat yang lebih rendah. Satu kelompok penelitian menemukan bahwa pengobatan dengan isoflavon kedelai mempengaruhi kinerja memori nonverbal, kelancaran verbal dan fungsi lainnya dengan lebih baik.

Tahu merupakan salah satu makanan yang banyak dijumpai di masakan Indonesia. Tidak hanya disajikan dengan digoreng saja, tahu dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan.  Meskipun harganya yang murah, tahu menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Selain itu bagi seseorang yang menjalankan diet, tahu dapat dijadikan sebagai protein pengganti dari daging.