Soal Pemilu dengan e-Voting, Ganjar Mengingatkan soal Kepercayaan Masyarakat

Politik057 views

Inionline.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut mengomentari wacana Pemilu online atau e-voting pada 2024 nanti. Menurut dia, yang perlu dibangun yakni tentang kepercayaan publik.

“Itu, hanya soal mau atau tidak saja. Sebenarnya mau coblos, mau centang, mau e-voting itu kita trust apa tidak. Kan, kita pernah coblos dan pernah ganti centang. Balik coblos lagi, ini soal trust saja, sama digital itu dengan e-voting sama,” kata Ganjar, saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (26/3).

Isu ini pertama kali dihembuskan oleh Menkominfo Johnny G Plate. Sejumlah kalangan khususnya pegiat pemilu menolak wacana tersebut. Belakangan, Johnny mengatakan, wacana tersebut pertama kali datang dari ide KPU.

Menurutnya, sistem e-voting di beberapa daerah di Indonesia juga pernah menggunakan hal tersebut dan bila sudah ada kepercayaan tentu itu bisa dilaksanakan.

“e-Voting kalau tidak salah beberapa daerah dengan level yang rendah perna menggunakan itu. Bali, kalau tidak salah pernah juga pilihan kades atau apa. Ini soal trust saja, ketika kemudian trust dan menjadi keputusan, tinggal disiapkan sarana dan prasarananya dan sistemnya betul-betul terjaga,” katanya.

Ganjar malah mengusulkan, penyelenggara pemilu menyediakan opsi berbeda kepada masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Bisa pakai coblos, centang atau e-voting.

“Kalau mau memilih dengan coblos yang suka coblos, coblos. Yang suka centang, centang, yang pakai e- voting, e-voting, kenapa tidak? Kenapa harus satu, kan kita beda-beda,” ujarnya.

Ganjar menekankan, wacana pemilu online bukan perkara setuju atau tidak. Namun membangun kepercayaan itu sendiri.

“Ada yang siap, ada yang belum. Kalau soal memilih itu tinggal kita dorong saja, kalau menurut saya macam-macam bisa, tidak harus seragam,” ujarnya.